SIMEULUE – Masyakarat Simeulue mengeluh lantaran tidak merasakan jalan aspal sejak Kabupaten Simeulue dimekarkan pada tahun 1999.

Warga di Simeulue Kecamatan Simeulue Barat dan Teupah Selatan, Kabupaten Simeulue, mengeluh hingga kini belum merasakan jalan aspal karena belum adanya perhatian dari pemerintah.

Desa tersebut yakni Desa Lhok Makmur, Sanggiran, Ujung Harapan dan sebagian Desa Lhok Bikhao Kecamatan Simeulue Barat dan Desa Trans Maranti, Trans Jernge, Trans Baru dan Latiung Kecamatan Teupah Selatan.

Ali Hasman, warga Teupah Selatan mengatakan sangat berharap adanya perhatian dari Pemda Simeulue untuk membangun jalan aspal di wilayah mereka, pasalnya selama ini warga kerap mengalami kesulitan membawa hasil perkebunan di desa seperti buah sawit dan hasil kebun lainnya.

“Kami sangat berharap adanya perhatian dari pemerintah, agar jalan ini segera di aspal, sehingga untuk membawa hasil pertanian kami bisa lebih mudah,” harapnya.

Senada disampaikan Khalid warga Simeulue Barat, ia sangat berharap Pemerintah dan wakil rakyat (DPRK) untuk segera menuntaskan permasalahan aspal di desa mereka, karena itu merupakan akses utama masyarakat dalam mencari nafkah.

“Umur saya sudah 40 tahun, sampai dengan hari ini di daerah saya Sanggiran, Kecamatan Simeulue Barat yang berbatasan dengan Kecamatan Alafan, jangankan dibangun aspal, bau asap aspal pun tak pernah lewat,” keluh Khalid dengan nada kesal.

Khalid menuturkan, selain infrastruktur jalan yang menjadi transportasi akses utama masyarakat, di Desa Sanggiran juga berdiri Puskesmas tempat masyarakat berobat.