GLOBAL BLANGPIDIE – Sebanyak 60 Relawan Taruna Siaga Bencana (Tagana) Desa di Kecamatan Blangpidie, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) mengikuti pelatihan kesiapsiagaan bencana tahun 2021.

Kegiatan yang diselenggarakan oleh Badan Kerjasama Antar Desa (BKAD) Kecamatan Blangpidie ini dibuka langsung oleh Ketua DRPK Abdya, Nurdianto.

Pelaksanaan dipusatkan di Komplek Bendungan Irigasi Susoh, Desa Panton Raya, Kecamatan Blangpidie, Abdya, Jum’at (31/12/2021).

Dalam sambutannya, Ketua DPRK Abdya, Nurdianto menyebutkan, di Kabupaten Abdya beberapa kecamatan sudah mengadakan kegiatan pelatihan kesiapsiagaan bencana bagi relawan Tagana.

“Saya megucapkan terimakasih kepada semua pihak, baik Muspida maupun Muspika Kecamatan Blangpidie yang telah menyelenggarakan kegiatan pelatihan kesiapsiagaan bencana bagi relawan Tagana ini,” ucap Nurdianto.

“Di level nasional hanya Kabupaten Abdya satu-satunya daerah di Indonesia yang sudah memenuhi standar dalam hal Tagana ini,” katanya seraya disambut tepuk tangan peserta dan tamu undangan yang hadir.

Dia mengatakan, itu semua merupakan sebuah prestasi dan hasil kerja keras semua pihak yang selama ini terus terlibat mendukung kegiatan Tagana di kabupaten berjuluk Breuh Sigupai ini.

Kehadiran Tagana, tambah Nurdianto, sangat membantu masyarakat dalam meringankan beban mereka ketika dilanda bencana.

“Seyogyannya kita tidak menghendaki terjadinya bencana, dan kita juga tidak bisa menolak jika bencana itu datang, tentunya dengan kegiatan pelatihan ini akan menjadi kesiapan para relawan Tagana dalam menghadapi setiap bentuk kejadian bencana dan menyelesaikannya dengan baik di lapangan,” ungkapnya.

Ia mengatakan, menjadi relawan Tagana tentunya tidak mudah, apalagi Pemerintah Daerah saat ini tidak menyediakan honorarium bagi relawan Tagana.

“Berbeda dengan tenaga honorer di pemerintahan, mereka mendapat honorarium dari APBK, akan tetapi untuk relawan Tagana baru dapat insentif atau operasional jika terjadinya bencana,” jelas dia.

Nurdianto berharap, para relawan Tagana agar terus membangun koordinasi dan komunikasi yang baik dengan Kepala Desa (Keuchik) sebagai pemegang tampuk pimpinan di desa.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News