Program makan bergizi gratis, pembangunan pusat rehabilitasi unggul, serta penguatan peran Baitul Mal di tingkat gampong juga menjadi bagian dari langkah cepat yang akan dijalankan.
Tidak hanya itu, selain program gerak cepat, pemerintah juga telah menyiapkan 21 program prioritas yang mencakup berbagai aspek pembangunan. Program-program ini disusun untuk menjawab tantangan utama Aceh, seperti penguatan perdamaian, peningkatan pelayanan publik, pemberian beasiswa bagi putra-putri Aceh ke universitas terbaik dunia, dan reformasi tata kelola birokrasi yang lebih transparan dan akuntabel.
Selain itu, pemerintah juga fokus pada pemberantasan narkoba, penyediaan rumah layak huni bagi masyarakat miskin/dhuafa, serta digitalisasi di berbagai sektor untuk meningkatkan efisiensi pelayanan publik.
Komitmen pemerintah Aceh untuk memperkuat sektor ekonomi juga tertuang dalam RPJMA 2024-2029 seperti dukungan terhadap UMKM, industri halal, dan pengembangan sektor pariwisata.
Pj. Gubernur Aceh, Safrizal, mengingatkan agar penyusunan RPJM di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota dapat diselesaikan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
“Saya meminta seluruh SKPA dan pihak terkait agar bekerja aktif dalam memastikan kelancaran penyusunan ini,” ujarnya.
Safrizal juga menekankan pentingnya koordinasi yang erat dengan tim penyusun RPJM kepala daerah terpilih, serta penguatan rancangan teknokratik RPJMD sebagai bahan penyusunan rancangan awal.
Ia mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk berkolaborasi dan berkontribusi aktif dalam proses ini, agar kebijakan yang dihasilkan dapat menjawab tantangan dan kebutuhan masyarakat Aceh di masa mendatang. (*)
Kontributor: Yuli Arabisyah
Simak berita dan artikel lainnya di Google News
Tinggalkan Balasan