| BLANGPIDIE — Gangguan jaringan telekomunikasi akibat banjir dan longsor yang melanda sejumlah wilayah di Aceh membuat banyak warga kesulitan menghubungi keluarga mereka. Kondisi ini diperburuk oleh pemadaman listrik yang terjadi hampir di seluruh daerah terdampak.
Situasi tersebut dirasakan Cut Sri Ratna Sari, warga Komplek Sigupai Asri, Dusun I, Gampong Lhung Tarok, Kecamatan Blangpidie, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya).
Ibu dua anak itu mengaku kehilangan kontak dengan sang suami, Feriyal Wily Sarjana, sejak wilayah Aceh Tamiang diterjang banjir.
Wily merupakan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang bertugas di Dinas Informasi, Komunikasi, dan Persandian (Diskominsa) Abdya. Ia berada di Aceh Tamiang untuk menjenguk mertuanya yang sudah lanjut usia.
“Abang berangkat ke Aceh Tamiang pada hari Sabtu, 23 November 2025 lalu, untuk jenguk mertua. Karena kondisi mertua sudah tua,” kata Cut Sri Ratna Sari, Minggu (30/11/2025).
Cut menyampaikan, komunikasi terakhir dengan suaminya terjadi pada Kamis, 27 November 2025, sekitar pukul 13.14 WIB melalui pesan WhatsApp.
“Waktu itu abang bilang, mohon doakan kami. Saat ini air sudah sepinggang. Setelah itu komunikasi kami terputus. Hingga saat ini belum ada kabar,” ujarnya.
Menurut Cut, suaminya tinggal di rumah mertuanya di BTN Karang Baru, Kecamatan Karang Baru, Aceh Tamiang, tidak jauh dari kantor DPRK setempat. Ia berharap ada warga yang melihat atau mengetahui kondisi suaminya.
Cut mempersilakan siapa pun yang memiliki informasi untuk menghubunginya melalui WhatsApp di nomor 082274309899. Informasi juga dapat disampaikan kepada wartawan Serambi Indonesia wilayah Abdya, Masrian, di nomor 085316895563.
“Saya sangat berharap bantuan semua pihak. Jika ada yang melihat suami saya di Aceh Tamiang, mohon hubungi kami. Anak-anak saya yang masih kecil selalu menanyakan kabar beliau,” ucapnya. (*)
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan ikuti saluran kami di Channel WhatsApp

Tinggalkan Balasan