GLOBAL BANDA ACEH – Pemerintah Aceh yang dipimpin Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh, Taqwallah mengikuti rapat koordinasi (Rakor) bersama Menteri Perdagangan (Mendag) RI, Muhammad Lutfi.
Rakor itu membahas terkait implementasi harga eceran tertinggi dan pasokan minyak goreng di Aceh.
Rapat yang berlangsung di Meuligoe Gubernur Aceh itu juga diikuti perwakilan pemerintah kabupaten kota se-Aceh, Sabtu (26/2/2022).
Taqwallah dalam penyampaiannya di hadapan Menteri menjelaskan, sejak berlakunya Permendag Nomor 6 Tahun 2022, kondisi saat ini minyak goreng mengalami kelangkaan dan harga yang tidak terkendali di Aceh.
Taqwallah melaporkan, hasil pemantauan Dinas Perindag Aceh beserta Tim Kemendag RI ke ritel modern dan pasar tradisional sampai dengan tanggal 24 Februari 2022, minyak goreng yang sudah masuk ke Aceh dari berbagai merek kemasan sebanyak 93.328 liter dan minyak curah 58.800 liter dengan total 152.128 liter.
“Sementara kebutuhan Aceh per hari sebanyak 296.274 liter, sehingga sisa yang dibutuhkan 144.146 liter atau 48,65 %,” kata Taqwallah dalam pertemuan yang juga diikuti Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Aceh, Mohd. Tanwier.
Lebih lanjut, kata Taqwallah, pasokan stok minyak goreng kemasan di ritel modern hanya 10 kotak atau 120 kg per dua hari. Jumlah itu disebut tidak mencukupi kebutuhan, dimana minyak goreng langsung habis terjual begitu masuk ritel dan harus menunggu satu minggu untuk dipesan kembali oleh distributor.
Demikian juga, katanya dengan minyak curah, persediaannya disebut tidak mencukupi hingga menjadi langka.