Lantas, mengapa ada orang yang masih melakukan maksiat di bulan Ramadhan?
Dikatakan UAS, meskipun setan lemah di bulan Ramadhan, manusia yang lemah imannya dan tidak berpuasa tetap bisa diganggu oleh setan.
Contohnya, orang-orang yang berbuka puasa di siang hari, padahal mereka berpura-pura berpuasa di depan anak dan istri di rumah.
“Buktinya banyak yang makan di warung makan setan, yang kakinya terlihat kepalanya tidak,” pungkas UAS, dikutip Acehglobal dari kanal YouTube Kun Ma Allah.
Berdasarkan penjelasan UAS mengenai hadist tersebut diatas, maka diambil kesimpulan bahwa setan dikurung selama Ramadhan tidak berarti setan benar-benar dikurung secara fisik.
Makna hadits tersebut adalah bahwa iman manusia yang kuat di bulan Ramadhan membuat setan seolah-olah kehilangan daya magisnya untuk mengganggu manusia.
Namun, setan tetap bisa mengganggu manusia yang lemah imannya dan tidak berpuasa. (*)