Menurut BPOM, vaksin ini dikemas di dalam dus yang berisi 10 vial dengan volume 5 ml dan setiap vial berisi 10 dosis vaksin.

Selain itu, vaksin ini diberikan secara intramuskular dengan dua kali penyuntikan.

Setiap penyuntikan dosis yang diberikan sebesar 0,5 persen dengan interval minimal pemberian antar dosis yaitu 12 minggu.

6. Sinopharm

Pada 29 April 2021, BPOM mengeluarkan izin penggunaan darurat untuk vaksin Covid-19 Sinopharm. Vaksin Sinopharm didistribusikan oleh PT.Kimia Farma dengan platform inactivated virus atau virus yang dimatikan.

Berdasarkan hasil evaluasi, pemberian vaksin sinopharm dua dosis dengan selang pemberian 21 hari menunjukkan aspek keamanan yang dapat ditoleransi dengan baik.

Adapun, hasil uji klinik fase III yang dilakukan oleh peneliti di Uni Emirates Arab (UAE) dengan subjek sekitar 42 ribu menunjukan efikasi vaksin Sinopharm sebesar 78 persen.

7. Sputnik V

BPOM kembali menerbitkan izin penggunaan darurat untuk vaksin Covid-19 Sputnik V pada 24 Agustus 2021.

Vaksin Sputnik V digunakan untuk kelompok usia 18 tahun ke atas. Vaksin ini diberikan secara injeksi intramuscular dengan dosis 0,5 mL untuk 2 kali penyuntikan dalam rentang waktu 3 minggu.

Sputnik V dikembangkan oleh The Gamaleya National Center of Epidemiology and Microbiology di Russia ini menggunakan platform Non-Replicating Viral Vector (Ad26-S dan Ad5-S).

Berdasarkan hasil kajian uji klinis fase 3, vaksin ini memiliki efikasi sebesar 91,6 persen dengan rentang confidence interval 85,6 persen- 95,2 persen.