Blangpidie, AcehGlobalNews.com — Warga Desa Keude Paya, Kecamatan Blangpidie, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), mengeluh lantaran kerap dilanda banjir musiman yang menggenangi rumah warga desa setempat.
Bukan hanya rumah warga, namun area persawahan milik petani di desa Keude Paya seluas satu hektar lebih juga ikut terdampak direndam banjir luapan tersebut.
“Asal sudah hujan lebat, rumah warga kami di Desa Keude Paya selalu digenangi air luapan yang bermuara dari gunung ditambah lagi saluran drainase sepanjang jalan menuju ke kantor Bupati Abdya yang sudah dangkal dan mulai menyempit,” keluh salah seorang warga, Badrun (36), Senin (22/8/2022).
Ia menjelaskan, banjir luapan itu disebabkan karena debit air yang terlalu besar dari hulu (pegunungan) akibat intensitas hujan tinggi yang tidak mampu ditampung oleh saluran drainase di sepanjang jalan bukit hijau menuju ke komplek kantor pemerintah kabupaten Abdya.
“Sehingga, dampaknya air menguap ke pemukiman rumah warga,” sebutnya.
Meskipun, ungkap Badrun, untuk mengoptimalkan pengairan dari hulu (pegunungan) sudah dibangun saluran di tengah persawahan, namun ketika hujan lebat air tetap saja meluber ke pemukiman warga. Dan bahkan katanya, air juga menggenangi area persawahan warga dengan luas satu hektar lebih.
Karena masalah itu, ia meminta pemerintah kabupaten (Pemkab) Abdya melalui dinas terkait dapat segera mengatasi masalah tersebut.
“Kami minta perhatian kepada pemerintah agar juga melihat kondisi saluran drainase di sepanjang jalan menuju kantor Bupati Abdya, sebab asal sudah hujan lebat, air meluap ke lingkungan rumah warga,” pintanya.
Untuk mengatasi masalah itu, Badrun mengaku bersama warga sudah berupaya melakukan gotong royong untuk membersihkan saluran drainase yang dangkal dan sudah menyempit.
Menurutnya, untuk mengatasi masalah tersebut, pemerintah daerah diminta segera membangun dua unit jembatan, guna meningkatkan debit air yang mengalir lebih maksimal.
“Permintaan kami mohon kepada pemerintah membangun jembatan di pertengahan jalan menuju komplek perkantoran dan jembatan arah Lhung Tuha Jalan Nasional, dimana gorong-gorong di daerah itu hanya satu yang berfungsi,” pinta Badrun.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News