Pengangguran yang tinggi memiliki dampak yang buruk untuk kesejahteraan sosial yaitu terjadi kemiskinan melunjak tinggi hingga terjadi kejahatan dan masalah sosial lainnya. Dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pemerintahan Indonesia memiliki beberapa indikator untuk kesejahteraan yang dinamakan Indikator Kesejahteraan Rakyat Nasional (IKR Nasional), yang terdiri dari: kemiskinan, pendidikan, kesehatan dan infrastruktur dasar.
Untuk mencapai keempat indikator kesejahteraan tersebut, pemerintah membutuhkan kerjasama dan tanggung jawab dari berbagai pihak seperti pemerintah pusat, pemerintah daerah, pihak swasta dan masyarakat itu sendiri. Pemerintah baik pusat maupun daerah, melakukan berbagai upaya dalam mengentaskan kemiskinan melalui berbagai program dan kebijakan.
Dalam jangka waktu bahan pokok pasti akan mengalami suatu penurunan dan kenaikan harga. Kenaikan harga dari bahan pokok sangat berpengaruh terhadap ekonomi masyarakat. Yang sangat sering terjadinya kenaikan harga pokok adalah beras, sehingga memicu bahan pokok lainnya menjadi kenaikan harga.
Banyak masyarakat mengeluh karena tidak dapat membeli bahan makanan seperti saat sebelum harganya naik. Jika kita lihat dari segi Stratifikasi sosial Kenaikan harga bahan pokok ini sangat dirasakan oleh rakyat menengah kebawah, sedangkan untuk rakyat menengah keatas tidak begitu merasakan karena mereka masih mampu untuk membelinya.
Kenaikan harga ini yang akan memicu naiknya tingkat kemiskinan di Indonesia. Meroketnya harga bahan pokok bukanlah kali pertama. Namun, sepertinya pemerintah belum siap mengantisipasi fenomena ini. Sehingga hal ini terus terjadi berulang kali. Penyebab meroketnya harga diantara lain, karena kurangnya stok pangan, terjadi kekeringan, serangan hama, distribusi yang tidak merata, sampai terjadinya penimbunan barang.