Dihantam Banjir Besar, SIT An-Nur di Pidie Jaya Buka Donasi untuk Bangun Kembali Sekolah

Dihantam Banjir Besar, SIT An-Nur di Pidie Jaya Buka Donasi untuk Bangun Kembali Sekolah

Laporan: Redaksi | Editor: Salman
Kondisi terkini gedung sekolah dan area SIT An-Nur di Pidie Jaya, Aceh pasca diterjang banjir pada Rabu (26/11) malam. Foto direkam pada Minggu (7/12/2025). Sumber foto: Juanda.

MeureuduBanjir besar yang melanda sejumlah wilayah di Aceh kembali membawa duka mendalam bagi dunia pendidikan.

Pasalnya, Sekolah Islam Terpadu (SIT) An-Nur di Kabupaten Pidie Jaya menjadi salah satu lembaga pendidikan yang terdampak paling parah setelah aliran sungai di sekitar sekolah terpecah dan menghantam bangunan sekolah.

Sekolah yang berada di Jalan Tgk Chiek Pante Geulima, Dusun Meunasah Lhok, Kecamatan Meureudu itu menampung siswa PAUD, SD, SMP, hingga unit boarding school. Termasuk SMK Agribisnis yang baru dibuka tahun ini juga ikut rusak akibat tingginya curah hujan yang terjadi sejak Selasa (25/11/2025) lalu di wilayah Provinsi Aceh.

Jenjang SD yang berdiri sejak 2015 serta SMP yang beroperasi sekitar lima tahun terakhir turut mengalami kerusakan berat. Arus banjir mengikis tanah di sekitar bangunan dan menghancurkan fasilitas belajar yang ada di lokasi tersebut.

Ketua Yayasan SIT An-Nur Pidie Jaya, Ustaz Makmur Hasan Sufi, mengatakan ketika banjir datang pada Rabu (26/11) malam, sejumlah siswa SMP yang tinggal di asrama terpaksa dievakuasi. Mereka dipindahkan ke gedung utama untuk menghindari risiko banjir yang semakin besar.

Ia menyebut, para siswa sempat terjebak hingga tiga hari karena debit air meningkat dan akses menuju sekolah tertutup material banjir.

“Kondisi sekolah kami saat ini sangat parah. Tanah di sekitar bangunan sudah terkikis, aliran sungai terpecah dan membentuk jalur baru yang tepat mengarah ke sekolah,” ujarnya kepada AGN Logo, Senin (8/12/2025).

Ia menyebutkan banyak inventaris, fasilitas, hingga infrastruktur sekolah tidak bisa digunakan lagi. Kerusakan juga dialami SMK Agribisnis yang baru saja diresmikan beberapa bulan lalu.

“Harapan besar untuk memajukan pendidikan kejuruan generasi muda Aceh sementara harus terhenti,” kata Ustaz Makmur.

Meski begitu, pihaknya memastikan proses belajar mengajar harus tetap berjalan. Sekolah sedang menyiapkan opsi darurat seperti tenda belajar, pembangunan ruang kelas sementara, hingga menyewa gedung lain agar pendidikan siswa tidak terputus.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan ikuti saluran kami di Channel WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tutup