Banda Aceh – Diskop UKM Aceh telah berhasil meningkatkan potensi komoditas unggulan di Aceh, yaitu Nilam dan minyaknya, sehingga mendapat perhatian dari perusahaan besar di luar negeri. Nilam merupakan salah satu minyak atsiri yang dihasilkan oleh tumbuhan Nilam. Berdasarkan laporan Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Aceh tahun 2020, Indonesia memasok 80-90 persen dari produksi dunia minyak Nilam dan minyak pala dengan mutu terbaik dan sebagian besar berasal dari Aceh, khususnya Nilam.
Suryadi Jaya, Kepala Bidang Pemberdayaan Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Aceh, stated that Nilam is currently the superior cooperative product in Aceh. This Nilam has a high selling value in both domestic and international markets.Dalam hal ini, Diskop UKM Aceh bekerja sama dengan multi-pihak, seperti menggandeng Atsiri Research Center (ARC) Universitas Syiah Kuala, untuk memproduksi minyak Nilam Aceh.
Suryadi menjelaskan bahwa minyak Nilam Aceh merupakan komoditas unggulan di Aceh yang bernilai tinggi.
Pengembangan tanaman Nilam sebagai salah satu proyek prioritas nasional di Provinsi Aceh telah menyebabkan hal tersebut. Untuk meningkatkan potensi nilai ekonomi Nilam sebagai komoditas unggulan, perlu adanya dilakukan peningkatan kualitas produk dalam sumber daya manusia agar menghasilkan Nilam yang lebih baik.
Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Aceh, khususnya bidang pemberdayaan koperasi telah mendorong tumbuhnya komunitas Nilam dengan memberikan dukungan fasilitasi Pendampingan Kelembagaan dan Usaha Dalam pembinaan Sentra Komoditi Unggulan Daerah di Provinsi Aceh. Koperasi Industri Nilam Aceh (KINA) yang berada di Aceh Barat, koperasi KSU Ateuh Na yang ada di Aceh Barat Daya (Abdya), Koperasi Industri Nilam Gayo (KING) di Gayo Lues, Koperasi Industri Nilam Aceh Selatan (KINAS) di Aceh Selatan, Koperasi Produsen Nilam Aceh Lestari di Pidie Jaya, dan Koperasi Perkebunan Karya Sejahtera di Aceh Utara telah mendapatkan dukungan tersebut.