Banda Aceh, AcehGlobalNews – Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) juga mendukung Gubernur Aceh, Nova Iriansyah yang meminta Duta Besar (Dubes) India untuk Indonesia mengakhiri kegiatannya dan “Angkat Kaki” dari Aceh.

“Kita dukung dan apresiasi (Gubernur Aceh) dengan sikap itu. Kita juga mengutuk mereka yang menjadikan agama sebagai alat berpolitik,” kata Wakil Ketua DPRA, Safaruddin SSos MSP di Banda Aceh, Rabu (8/6/2022).

Sikap ini ditunjukkan sebagai bentuk kecaman terhadap dua politisi partai berkuasa India dari Partai Bharatiya Janata (BJP), yaitu Naveen Kumar Jindal dan Nupur Sharma yang telah menghina Nabi Muhammad SAW.

Safaruddin menegaskan, sikap yang ditujukan politisi India telah memancing amarah umat Islam di dunia, termasuk masyarakat Aceh. Politisi India yang beragama Hindu iti kerap menjadikan identitas agama lain dalam memprovokasi rakyatnya.

Oleh karena itu, politikus muda dari Partai Gerindra ini meminta Dubes India untuk Indonesia meminta maaf kepada umat Islam di Indonesia atas prilaku politisi mereka.

“Kita juga meminta dunia internasional bersikap, khususnya pimpinan negara muslim atas kasus ini. Kita tidak sudi agama kita dan Nabi kita dihina,” tegas Safaruddin.

Safaruddin juga mengajak masyarakat dan ulama Aceh secara khusus, dan umat muslim Indonesia pada umumnya untuk bersatu melawan islampobia yang terjadi di India.

Akibat ulah dua politisi India yang menghina Nabi Muhammad, sebanyak 15 negara telah menunjukkan kemarahan dan kecaman atas pernyataan dua politisi di negara Tuan Takur tersebut.

Ke-15 negara tersebut adalah Iran, Irak, Kuwait, Qatar, Arab Saudi, Oman, Uni Emirat Arab, Yordania, Afghanistan, Pakistan, Bahrain, Maladewa, Libya, Turki, dan Indonesia.

Diketahui sebelumnya, dukungan serupa juga telah disampaikan Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh. MPU juga meminta Dubes India berserta rombongannya itu untuk angkat kaki dari Tanoh Rencong ini.(*)