GLOBAL BANDA ACEH – Permasalahan distribusi minyak goreng (Migor) di Aceh yang berbuntut pada terjadinya kelangkaan stok di pasar, hendaknya segera teratasi sebelum memasuki Bulan Ramadhan yang hanya tinggal menghitung hari.
Dengan harapan, saat menjalani ibadah di bulan Ramadhan, rakyat tak lagi dicekoki dengan persoalan distribusi bahan pokok tersebut.
Hal itu disampaikan Gubernur Aceh, Nova Iriansyah saat pembukaan High Level Meeting Tim Pengelola Inflasi Daerah (TPID) se-Aceh tahun 2022, di restauran Meuligoe Gubernur Aceh, Selasa (8/3/2022).
Gubernur Nova mengingatkan, kelangkaan minyak goreng yang sempat terjadi pada bulan Februari lalu, hingga kini masih ada laporan dari masyarakat seputar masih terjadinya sengkarut masalah dalam distribusi migor tersebut.
Padahal, sebelumnya Pemerintah Pusat telah melakukan upaya stabilisasi harga minyak goreng dengan menerbitkan Harga Eceran Tertinggi (HET) menjadi Rp 14.000 per liter untuk kemasan premium, Rp. 13.500 per liter untuk kemasan sederhana, dan Rp. 11.500 per liter untuk kemasan curah.
“Namun, hingga saat ini ada informasi bahwa masyarakat masih membeli minyak goreng dengan harga tinggi, serta masih terjadinya kelangkaan stok,” ujar Nova.
Pada kondisi ini, katanya, peran TPID menjadi penting untuk mencari akar permasalahan minyak goreng. Stok minyak goreng yang saat ini belum normal, hendaknya dapat kembali normal, sebelum memasuki bulan Ramadhan.
“Pasar tradisional diharapkan bisa menjual minyak goreng kemasan premium dengan harga Rp. 14.000 seperti yang telah dilakukan pasar modern,” sambung Nova.