GLOBAL BANDA ACEH – Gubernur Aceh, Nova Iriansyah yang diwakili Asisten Administrasi Umum Sekda Aceh, Iskandar AP, menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih atas penominasian Hikayat Aceh sebagai Memory of the World (MoW) dan penguatan Pusat Studi Arsip Tsunami yang telah diregistrasi dalam Register Internasional MoW UNESCO.

Ungkapan tersebut disampaikan Iskandar saat menerima kunjungan Audiensi Tim Komite Nasional MoW, di Aula Serba Guna Kantor Gubernur Aceh, Jumat (22/10/2021).

“Kami atas nama Pemerintah Aceh sangat berterima kasih. Ini menjadi sebuah kehormatan bagi kami atas penominasian Hikayat Aceh dan Penguatan Pusat Studi Arsip Tsunami yang telah diregistrasi dalam Register internasional MoW UNESCO. Kami akan mendukung penuh atas pendaftaran Nominasi Hikayat Aceh tersebut,” kata Iskandar.

Ia menjelaskan, melalui “Hikayat” Aceh telah berkontribusi besar dalam dunia peradaban Islam di Nusantara, sehingga memperkaya perkembangan dunia intelektual, melalui manuskrip-manuskrip yang lahir dari buah pikir dan goresan pena para ulama di masa lampau.

“Hikayat adalah salah satu dari sekian banyak karya tulis lainnya yang diwariskan para cendekiawan Aceh tempo dulu. Hal inilah yang menjadikan Aceh hingga kini masih menjadi lumbung naskah kuno di Indonesia,” ungkap Iskandar.

Untuk mendukung pelestarian naskah kuno “Hikayat Aceh” tersebut, Pemerintah Aceh sudah melakukan pertemuan dan diskusi pra registrasi Hikayat Aceh sebagai tindak lanjut MoW 2019 pada Oktober 2018 lalu.

Pertemuan itu dilakukan untuk mengupayakan penyusunan naskah nominasi, dikarenakan pengusulan MoW harus disertai kajian akademik.