Jakarta, Acehglobal — Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ikatan Wartawan Online (IWO) ke-13 tahun 2025, mengusung tema “IWO Menjaga Profesionalisme Wartawan di Era Digital”.

Pemilihan tema ini dilandasi oleh beberapa alasan penting yang berkaitan dengan tantangan dan perkembangan dunia jurnalistik saat ini. Ketua Umum IWO Dwi Christianto, S.H., M.Si. memaparkan sejumlah alasan di balik pemilihan tema tersebut.

“Maraknya jurnalisme warga dan misinformasi di era digital ini, mengakibatkan setiap orang memiliki platform untuk menyebarkan informasi melalui media sosial. Hal ini menimbulkan tantangan besar bagi profesi wartawan, di mana batasan antara jurnalis profesional dan ‘jurnalis warga’ menjadi kabur. Munculnya berita palsu (hoaks) dan disinformasi membuat peran wartawan profesional yang bekerja sesuai kaidah jurnalistik menjadi sangat krusial,” ungkap Ketum IWO Dwi Christianto, dikutip Sabtu (9/8/2025).

Menurutnya, dengan banyaknya media online yang bermunculan, ada kekhawatiran tentang menurunnya standar etika dan profesionalisme. Beberapa pihak menyebut bahwa profesi wartawan kini “dilacurkan” karena banyaknya media yang hanya berorientasi pada kepentingan tertentu, bukan pada kepentingan publik.

“Kami menilai perlunya peningkatan kapasitas wartawan, sehingga tema ini menekankan pentingnya wartawan online untuk terus mengasah kemampuan, seperti teknik menulis, wawancara yang mendalam, dan penguasaan teknologi seperti SEO (Search Engine Optimization). Wartawan tidak hanya bersaing dengan media lain, tetapi juga dengan kecepatan informasi yang beredar di media sosial,” paparnya.

Tak hanya itu, Dwi juga menilai wartawan juga harus menjaga integritas dan kepercayaan publik. Alhasil, dengan profesionalisme yang terjaga, wartawan dapat menyajikan informasi yang akurat, berimbang, dan bertanggung jawab.

Hal ini sangat penting untuk membangun kembali kepercayaan publik terhadap media di tengah banjirnya informasi yang tidak terverifikasi.

“Pada 4 Agustus 2025, Ketua Bidang Penelitian dan Pengembangan Pengurus Pusaat IWO, Muhammad Abriyanto bersama dua kolega wartawan telah menerbitkan buku berjudul “Menyelamatkan Reformasi, Polri di antara Dekret Presiden dan Sidang Istimewa MPR 2001″. Ini menandakan karya tulisnya yang terus diasah,” kata Dwi.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan ikuti saluran kami di Channel WhatsApp