Tapaktuan, Acehglobal – Ikatan Wartawan Online (IWO) Aceh Selatan berkolaborasi dengan Komunitas Ikatan Motor Pos Indonesia (IMPI) dalam menjelajahi berbagai objek wisata di Aceh Selatan. Salah satu destinasi yang dikunjungi adalah wisata Tapak Tuan Tapa yang terletak di Gunung Lampu, Desa Pasar, Kecamatan Tapaktuan.

Mikailya Neuviansyah, eks Kepala Pos Tapaktuan dan Kapten IMPI, mengungkapkan kekagumannya terhadap pemandangan indah di Aceh Selatan. “Mulai dari Trumon hingga Kota Tapaktuan, pemandangannya sangat memukau. Wisata Tapak Tuan Tapa mungkin sudah familiar bagi para wisatawan karena kelegendaannya yang bahkan sudah dikenal hingga luar provinsi,” ujarnya, Rabu (14/8/2024).

Mikailya yang sebelumnya pernah menjabat sebagai Kepala Pos di Kota Tapaktuan mengaku tidak asing dengan destinasi wisata di Aceh Selatan. “Saya sudah mengenal kota ini dengan baik, sehingga semua yang saya lihat ini sudah tidak asing lagi,” tambahnya.

Salah seorang anggota Komunitas IMPI juga mengungkapkan kekagumannya terhadap keindahan alam dan kekayaan sejarah yang ditemukan di Aceh Selatan. “Kunjungan kami ke Aceh Selatan sangat memuaskan. Selain keramahan tuan rumah, kabupaten ini juga menawarkan jejak-jejak sejarah yang selama ini hanya kami dengar melalui media sosial,” ujarnya.

Anggota komunitas tersebut juga menambahkan bahwa mereka sempat khawatir mengenai keselamatan selama menjelajah. “Namun, kekhawatiran kami ternyata tidak berdasar. Warga lokal sangat ramah dan mempraktikkan filosofi ‘tamu adalah raja’,” imbuhnya.

Ketua IWO Aceh Selatan, Hartini, menyambut baik pengakuan para wisatawan. “Kami merasa bangga jika wilayah kami sering dikunjungi oleh wisatawan. Ini merupakan nilai tambah bagi kami,” kata Hartini.

Hartini juga menekankan pentingnya menjaga kelestarian alam di Aceh Selatan. “Potensi alam di kabupaten ini masih tergolong alami. Kami berharap masyarakat dan pemerintah dapat lebih memperhatikan pelestarian flora dan fauna agar Aceh Selatan tetap menjadi tujuan wisata yang menarik,” tuturnya.

Pantauan media menunjukkan bahwa para anggota komunitas, yang berjumlah puluhan orang, menikmati manisan pala yang dijual di sekitar kedai wisata Tapak Tuan Tapa.(*)