“Putusnya jembatan ini bukan hanya berdampak bagi Bireuen, tapi juga wilayah lain. Sekarang, meski masih darurat, masyarakat sudah sangat terbantu,” kata Mukhlis.
Wakil Kepala Zidam Iskandar Muda, Surya Adi Primawan, mengatakan prajurit TNI berhasil menyelesaikan perakitan jembatan Bailey dalam waktu 14 hari. Menurut dia, percepatan dilakukan karena jalur tersebut merupakan akses utama bagi mobilitas masyarakat dan distribusi logistik.
Sebelumnya, banjir bandang disertai tanah longsor menyebabkan jembatan permanen di lokasi itu rusak berat hingga terputus. Kondisi tersebut sempat mengganggu arus transportasi, aktivitas perekonomian, serta distribusi barang dan jasa, khususnya di jalur Bireuen–Lhokseumawe.
Pemerintah berharap pengoperasian jembatan Bailey ini dapat menjadi solusi sementara untuk memulihkan aktivitas masyarakat, sembari menunggu pembangunan jembatan permanen yang direncanakan akan segera dilaksanakan. (*)
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan ikuti saluran kami di Channel WhatsApp

Tinggalkan Balasan