ACEHGLOBALNEWS.COM — Malam Lailatul Qadar, bagaikan permata tersembunyi di bulan Ramadhan. Kedatangannya sangat dinanti-nanti umat Islam, diiringi rasa penasaran dan penuh harap.

Malam yang dijanjikan lebih mulia dari seribu bulan ini, diselimuti misteri tentang waktu kedatangannya.

Menurut Abdul Somad (UAS), sebagaimana dikutip dari YouTube Kun Ma Allah (1/4/20234), dalam karya Ibnu Katsir yang berjudul tafsir Al Qur’an al-adzim, waktu turunnya Lailatul Qadar pada 355 malam dalam setahun, atau dispesifikkan lagi pada 29-30 malam di bulan Ramadan.

“Malam yang keberapa Ramadan (datangnya lailatul qadar)? Allah tidak menyebutkan (rincian malam keberapa datangnya lailatul qadar),” jelas UAS.

UAS menerangkan tiga pendapat ulama yang mengemukakan tentang waktu jatuhnya Lailatul Qadar.

Pertama, kata UAS, malam Lailatul Qadar jatuh pada malam pertama bulan Ramadhan. Pendapat ini dikemukakan oleh Abi Razin Al-Uqaili Ash-Shahabi, berdasarkan hadits dari Ibnu Abbas RA, “Malam lailatul qadar itu jatuhnya pada malam pertama bulan Ramadhan”.

Pendapat kedua, Madzhab Syafi’i meyakini bahwa Lailatul Qadar datang pada malam ke-17 Ramadan.

Dalilnya didasarkan pada Surat Al Anfaal ayat 40, yang dikaitkan dengan peristiwa Perang Badar yang terjadi pada malam tersebut.

“Yang kami turunkan kepada hamba Kami (Muhammad) di hari Furqaan, yaitu di hari bertemunya dua pasukan. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (QS Surat Al Anfaal: 40).

Dari ayat di atas, dijelaskan UAS bahwa lailatul qadar menurut Madzab Syafii datang pada malam 17 Ramadan, yakni malam saat terjadinya perang Badar.