Oleh : H. Roni Haldi, Lc

Ramadhan itu istimewa. Kalau hidup ini sebuah perjalanan panjang, Ramadhan adalah “rest area” terbaik yang Allah siapkan untuk kita. Di bulan ini, Allah membuka pintu surga lebar-lebar, menutup pintu neraka, dan membelenggu setan. Semua ini Allah berikan bukan karena kita layak, tapi karena Allah sayang.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ

Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa. (Al-Baqarah [2]:183)

Bayangkan, dari semua aktivitas yang kita jalani sehari-hari, ada satu momen dalam setahun di mana fokus utama kita adalah mendekatkan diri pada-Nya. Ramadhan bukan hanya soal menahan lapar dan haus, tapi tentang mengasah hati untuk jadi lebih baik, lebih peka, dan lebih dekat kepada Allah.

Ramadhan: Waktunya Upgrade

Di dunia teknologi, kita sering dengar istilah “upgrade” atau pembaruan sistem. Tanpa upgrade, perangkat jadi lambat, penuh bug, bahkan bisa rusak. Begitu pula dengan jiwa kita. Ramadhan adalah bulan untuk “upgrade spiritual.”

1. Hati yang Kusut: Ramadhan membantu kita meluruskan niat dan memperbaiki pola pikir.

2. Amal yang Kurang Fokus: Ramadhan mengajarkan kita untuk ikhlas dan serius dalam beribadah.

3. Dosa yang Menumpuk: Di bulan ini, Allah menjanjikan ampunan tak terbatas bagi yang bertaubat.

Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa berpuasa di bulan Ramadhan dengan iman dan penuh harap, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Ramadhan: Waktunya “Healing”

Kita hidup di zaman yang sibuk, penuh tekanan, dari rutinitas ke rutinitas yang padat berkepanjangan dan sering kali bikin hati jauh dari tenang. Lelah tubuh dan letih pikiran terasa menjadi beban kehidupan. Hingga terucap, “begitu berat hidup ini.”

Ramadhan adalah waktu terbaik untuk healing. Melepaskan diri dari kepenatan badan dan keletihan pikiran. Menyediakan waktu seluas-luasnya untuk ibadah baik di siang maupun malamnya. Saat kita berpuasa, hati lebih tenang, pikiran lebih fokus, dan hubungan dengan Allah jadi lebih intim.

Puasa juga melatih kita untuk detox, bukan cuma tubuh, tapi juga jiwa. Kita belajar menahan amarah, menghindari gosip, dan menjaga pandangan. Hasilnya? Hati jadi lebih bersih dan hidup terasa lebih ringan.

Ramadhan: Kesempatan yang Belum Tentu Berulang

Realitanya, kita tidak tahu apakah akan bertemu Ramadhan berikutnya. Setiap tahun, kita kehilangan orang-orang terdekat yang dulu beribadah bersama kita. Tanda jaminan dan penjamin yang bisa memastikan untuk kita, bahwa kita bisa hidup lebih panjang. Tak ada yang bisa memastikan bahwa kita bisa berjumpa dengan Ramadhan di tahun berikutnya. Kita tidak ingin Ramadhan berlalu begitu saja tanpa makna.

Jadi, kenapa harus Ramadhan? Karena ini adalah waktu yang Allah berikan khusus untuk kita, agar kembali pada-Nya, memperbaiki diri, dan mempersiapkan bekal akhirat. Jika hidup ini seperti sebuah pertandingan, maka Ramadhan adalah “golden ticket” untuk menjadi pemenang. Jangan sia-siakan.

Mari jadikan Ramadhan ini awal dari perubahan besar dalam hidup kita.***

Penulis Rubrik "Peutuah Penghulu" ini adalah Kepala KUA Susoh dan Ketua PC APRI Aceh Barat Daya.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News