Blangpidie, Acehglobal – Tradisi kenduri jeurat (atau ziarah perkuburan) masih kental dilaksanakan oleh masyarakat di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), salah satunya seperti warga Gampong Alue Sungai Pinang, Kecamatan Jeumpa, Kabupaten Aceh Barat Daya.
Kenduri dan doa bersama yang diperuntukkan untuk roh atau arwah, dilaksanakan di seputaran makam desa setempat. Tradisi seperti ini dilaksanakan setahun sekali.
”Kenduri jerat ini sudah menjadi tradisi turun temurun, semua masyarakat setempat menggelar doa bersama untuk arwah di tempat perkuburan,” kata Ketua Panitia Perkuburan, Samsul Rizal , Kamis (10/7/2025).
Biasanya kenduri perkuburan ini di ikuti semua masyarakat Alue Sungai Pinang. Bahkan, ada warga setempat yang berada di luar daerah ikut pulang demi mengikuti tradisi tersebut, jelas Rizal.
”Biasanya kita melakukan acara ini tiga hari dua malam, di malam pertama dan kedua kita mengadakan pengajian sampai jam 12:00 WIB. Di malam puncak atau malam ke tiga, kita mengaji sampai Jam 02:00 WIB. Di harinya, kita memanjatkan doa yang dipimpin langsung oleh tengku dan diikuti semua masyarakat yang ditunjukan untuk para almarhum,” tambahnya.
Rizal mengungkapkan, tradisi perkuburan seperti ini tidak hanya dilakukan oleh warga Alue Sungai Pinang. Tapi hampir semua desa di Abdya juga melakukan kenduri tersebut.
Amatan Acehglobal, ratusan masyarakat setempat sangat antusias mengikuti doa yang dipimpin langsung oleh Tengku Darmi dan Tengku Fauzi.
Tidak hanya orang dewasa, para remaja, pemuda dan pemudi serta anak-anak juga ikut serta dalam tradisi perkuburan tersebut. Usai berdoa kepada roh atau arwah, semua masyarakat yang ikut berdoa dibagikan makanan oleh para panitia.
Makanan tersebut merupakan sedekah dari para keluarga almarhum yang sudah meninggal dunia sebagai bentuk sedekah. (*)
Kontributor: Yuli Arabisyah
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan ikuti saluran kami di Channel WhatsApp
Tinggalkan Balasan