Manurut Umar Rafsanjani, tukang bicara sering lupa bahwa tidak ada satu pun masalah di dunia ini yang kelar karena dibicarakan. Tidak pula ada persoalan rampung karena sebatas bicara apalagi ditambah hoaks, fitnah, dan ghibah.

Karena faktanya, tukang bicara itu ya hanya pandai bicara, tapi tidak pandai berbuat, bicara begini-begitu, tapi sedikit sekali dalam eksekusi, sehingga publik terkecoh seolah-olah apa yang dibicarakan sama dengan apa yang diperbuat, padahal bisa jadi itu semuanya hanya omong kosong.

“Karena itu berhati-hatilah. Jangan jadi tukang bicara. Hindari banyak cakap, karena khawatir tukang bicara itu makin banyak bicara makin banyak salah, karena mereka sedang memperjuangkan mimpi-mimpi mereka, lalu lupa kepada benar dan salah seumpama orang-orang yang hidup dalam harapan, bukan kenyataan, seperti yang hidup di negeri fantasi bukan di negeri realiti,” urainya.

Di bagian akhir khutbah, Umar Rafsanjani mengingatkan, bahwa Allah Sawt mengancam dan membenci orang-orang yang hanya bicara, tapi lupa kepada praktik kerja atau beramal sebagaimana tersebut dalam surat ash-Shaff ayat 2 dan 3,

“Wahai orang-orang yang beriman, mengapakah kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan. Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan.” (*)

Editor : Salman

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan ikuti saluran kami di Channel WhatsApp