Kata dia, SKK Migas di masa mendatang akan mendorong Premier Oil untuk melakukan pengeboran di struktur lain di Blok Andaman yang memiliki sejumlah struktur serupa. Setelah penemuan dari pengeboran sumur Timpan-1 yang dilakukan pada satu struktur, SKK Migas mendapatkan laporan Premier Oil akan fokus pada struktur-struktur di area barat yang memiliki play yang sama dengan yang discovery sekarang.
“Ini adalah kabar yang menggembirakan, dan optimis ke depannya akan ditemukan lagi cadangan migas di blok ini”, imbuh Benny.
Eksplorasi Offshore di Aceh Terakhir 10 Tahun Lalu
Temuan ini juga menjadi titik bali eksplorasi di offshore Aceh. Berdasarkan catatan SKK Migas, terakhir kali ada temuan cadangan migas lepas pantai Aceh pada 2012 atau 10 tahun lalu.
Premier Oil kembali melakukan eksplorasi setelah melihat potensi yang sangat baik di blok ini. Seiring dengan akan dimulainya pembahasan work, program & budget (WPnB) tahun depan, Benny mengatakan SKK Migas akan mendorong Premier Oil untuk kembali melakukan investasi di blok ini, agar dapat ditemukan discovery dimasa mendatang.
“Blok Andaman dekat dengan infrastruktur migas sehingga setiap penemuan di blok ini akan lebih cepat untuk dapat dilakukan komersialisasi. Mudah-mudahan kedepannya dapat menghidupkan kembali infrastruktur migas di Arun Aceh,” terang Benny.
Untuk penemuan hasil pengeboran sumur eksplorasi Timpan-1, SKK Migas segera melakukan koordinasi dengan KKKS Premier Oil agar temuan yang ada dapat segera ditindaklanjuti dalam upaya mengkomersialisasikan temuan ini sehingga akan berdampak positif bagi peningkatan produksi migas nasional.