Momentum harga minyak dunia yang tinggi dan diprediksikan berlangsung dalam waktu yang lama akan membantu meningkatkan keekonomian dalam pengembangan proyek di hulu migas, sehingga kesempatan ini sudah seharusnya dapat ditindaklanjuti oleh Premier Oil dengan segera melakukan plan of development (POD) atas hasil penemuan tersebut.

Premier Oil merupakan anak usaha Harbour Energy, salah satu perusahaan migas dunia negara Inggris yang memiliki participating interest sebesar 40 persen sekaligus menjadi operator, British Petroleum 30 persen, dan Mubadala Petroleum 30 persen. Temuan Premier Oil, kata Benny, menunjukkan potensi hulu migas di Indonesia masih menarik bagi investor asing.(*)

Sumber: Kumparan