Prosesnya dimulai dengan menggongseng Pliek U hingga harum, lalu diblender hingga halus. Setelah itu, berbagai sayuran direbus, diaduk bersama bumbu halus, santan, serta bahan pelengkap seperti udang dan kikil.

Saat kuah mulai mendidih dan aroma rempah menguar ke udara, daun jeruk dan kangkung dimasukkan sebagai sentuhan akhir.

Hasilnya adalah semangkuk kuah berwarna keemasan dengan aroma rempah yang menenangkan. Setiap sendokannya menyuguhkan lapisan rasa yang rumit namun menyatu indah — gurih dari kelapa, segar dari sayuran, dan sedikit asam yang menyeimbangkan semuanya. Disajikan hangat dengan nasi putih, Kuah Pliek U terasa seperti pelukan lembut dari rumah sendiri.

Lebih dari sekadar masakan, Kuah Pliek U adalah cerita tentang waktu, kebersamaan, dan identitas. Setiap tetes kuahnya membawa kisah tentang ibu-ibu yang sabar di dapur, tentang aroma yang membangunkan kenangan masa kecil, dan tentang tradisi Aceh yang tetap hidup di antara rebusan rempah dan santan. Sebuah warisan rasa yang tak lekang oleh zaman — dan selalu membuat siapa pun rindu untuk pulang. ***

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan ikuti saluran kami di Channel WhatsApp