ACEHGLOBALNEWS.COM — Berlibur ke dataran tinggi Gayo belum lengkap tanpa mencicipi dua kuliner legendaris yang jadi kebanggaan warga setempat, yakni ikan depik yang gurih dan masam jing yang segar pedas.

Kedua hidangan ini bukan sekadar makanan, tapi juga bagian dari identitas kuliner Tanah Gayo yang kaya cita rasa dan tradisi.

Ikan depik (Rasbora tawarensis) adalah ikan kecil endemik yang hanya hidup di Danau Laut Tawar, Takengon. Ukurannya sekitar 7–8 sentimeter, dengan bentuk ramping mirip ikan bilih dari Danau Singkarak, Sumatera Barat.

Musim terbaik menikmati ikan depik segar biasanya antara Oktober hingga Desember, saat tangkapan nelayan sedang melimpah.

Meski berukuran kecil, rasa ikan depik terkenal gurih dan tidak berbau amis. Olahannya pun beragam. Menu paling populer tentu saja depik goreng, yang digoreng hingga renyah berwarna kecokelatan, lalu disajikan bersama sambal kecap atau sambal pedas khas Gayo.

Di warung-warung sekitar danau, aroma ikan goreng yang baru diangkat dari minyak sering kali menggoda setiap pengunjung yang melintas.

Selain versi goreng, masyarakat juga punya banyak kreasi lain seperti depik balado, depik pepes, depik tangkap, hingga peyek depik.

Menariknya, ikan ini tidak mudah ditemukan di luar Aceh Tengah. Karenanya, banyak wisatawan yang tak ingin melewatkan kesempatan membeli ikan depik kering sebagai oleh-oleh khas Takengon.

Bagi yang mencari pengalaman lebih, wisatawan juga bisa ikut menangkap ikan depik bersama nelayan setempat.

Dengan menyewa perahu kecil, Anda bisa menyusuri permukaan Danau Laut Tawar yang tenang sambil merasakan sensasi memancing langsung di habitat asli ikan endemik ini.

Setelah puas menikmati gurihnya ikan depik, jangan lewatkan kuliner lain yang tak kalah menggugah selera: masam jing. Hidangan ini berupa ikan yang dimasak dalam kuah asam pedas dengan perasan jeruk nipis, menghadirkan rasa segar dan hangat yang khas.

Masam jing diyakini sudah ada sejak masa kerajaan di Tanah Gayo, dan konon menjadi hidangan kesukaan para raja. Biasanya ikan depik digunakan sebagai bahan utama, meski ikan air tawar lain seperti mujair atau bawal juga sering dipakai.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan ikuti saluran kami di Channel WhatsApp