Lalu, bagaimana dengan umatnya yang selalu bershalawat di setiap bakda shalat dan merayakan kelahirannya tanpa pandang waktu dan tempat, terutama pada bulan Rabiul Awal!?
Ibnu Katsir dalam al-Bidayah wa an-Nihayah (juz II, hal. 273) mengatakan;
لمّا بشرته ثويبة بميلاد ابن أخيه محمد بن عبد الله أعتقها من ساعته فجوزي بذلك لذلك
“Ketika Tsuwaibah memberi kabar kembira kepada Abu Thalib tentang kelahiran anak saudaranya, Muhammad bin Abdillah, ia pun langsung memerdekakan budak perempuannya itu seketika juga. Karena hal ini, Allah meringkankan siksanya.”
Dihari kelahiran Nya, seluruh makhluk bersuka ria, alam menyambut kedatangan sang pembawa berkah, Rahmatan Lil ‘Alamin. Seorang Nabi yang syafaatnya kita harapkan selalu.
Pengekspresian syukur setiap orang dlm menyambut/ memperingati Maulid Nabi bisa berbeda-beda. Tergantung budaya dan tradisi yang berlaku, selama masih dalam pantauan syariat. Hal ini dikuatkan oleh argumen dari Sayyid Muhammad Alawi dalam Hawlal Ihtifal bi Dzikril Maulid an-Nabawi as-Syarif (hal. 24);
وهذا في معنى الإحتفال به إلا أنّ الصورة مختلفة ولكن المعنى موجود سواء كان ذلك بصيام أو إطعام طعام أو اجتماع على ذكر أو صلاة على النبي صلى الله عليه وسلم أو سماع شمائله الشريفة
“Inilah substansi perayaan maulid Nabi, kendati dengan format yang berbeda-beda; ada yang dengan berpuasa, memberi makan kepada sesama, berkumpul dalam halakah zikir dan intelektual, membaca shalawat kepada baginda Nabi, atau menyimak pembacaan sejarah hidup manusia mulia, Rasulullah “.
Balasan Bagi Yang Merayakan Maulid Nabi ( Kisah 2 Pemuda di Zaman Dulu )
Perayaan Maulid Nabi dilandasi dengan adanya cinta, sehingga orang-orang yang didalam hatinya memiliki cinta, maka akan melakukan apapun demi menyenangkan hati yang dicintai dan demi menggapai cinta. Sehingga, bagi sesiapa saja yang mengadakan Maulid, maka dia akan mendapatkan balasan yang sangat luar biasa.
1. Konon, dikisahkan pada masa Amirul Mu’minin Harun ar-Rasyid di Bashrah ada seorang pemuda berandal. Penduduk Bashrah memandang hina pemuda tersebut karena perilakunya yang buruk. Namun, ketika bulan Rabiul Awal atau bulan Maulid datang, pemuda ini menyambutnya dengan mencuci pakaiannya, memakai parfum, berdandan, membuat walimah, dan ia membaca maulid Nabi Muhammad saw. Hal ini terus berlangsung dalam waktu yang lama. Sehingga saat dia meninggal penduduk Bashrah mendengar suara tanpa wujud berkata:
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan ikuti saluran kami di Channel WhatsApp