Listrik Aceh Belum Pulih, Warga Kecewa Pernyataan Menteri ESDM Bahlil

Listrik Aceh Belum Pulih, Warga Kecewa Pernyataan Menteri ESDM Bahlil

Laporan: Redaksi | Editor: Salman
Warga mengunjungi sebuah warung kopi di Kabupaten Aceh Barat Daya yang masih gelap gulita akibat listrik padam. Sejumlah warkop menyalakan genset agar pengunjung tetap bisa menikmati minuman. Foto diambil sekitar pukul 22.30 WIB. (Acehglobalnews.com/Salman)

Blangpidie – Pernyataan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia yang menyebut listrik di Aceh akan pulih 100 persen pada Senin (8/12) siang menuai protes dari sejumlah warga.

Hingga Senin malam, berbagai wilayah di Aceh masih mengalami pemadaman pasca gangguan listrik besar-besaran yang terjadi setelah banjir dan longsor melanda provinsi itu.

Di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), warga bernama Murdifin mengaku kecewa karena realitas di lapangan tidak sesuai dengan pernyataan Menteri ESDM.

“Kenyataannya malam ini listrik masih padam di daerah Aceh Barat Daya,” ujarnya, Senin (8/12) malam.

Kekecewaan serupa disampaikan Syarif, warga Abdya lainnya. Ia menilai pernyataan Bahlil tidak mempertimbangkan kondisi teknis pemulihan instalasi listrik di Aceh yang rusak akibat bencana pada Rabu (26/11).

“Dia (menteri Bahlil) jangan asbun. Beliau adalah menteri. Semestinya sebelum mengeluarkan pernyataan harus menganalisis terlebih dahulu sesuai ril fakta di lapangan,” kata Syarif.

Syarif menambahkan, pernyataan tersebut dapat menimbulkan kegaduhan dan memperburuk kondisi psikologis warga yang sudah terdampak bencana.

“Selalu masyarakat Aceh kami sangat kecewa. Pernyataan pak menteri tak sesuai realitas,” ungkapnya.

Menanggapi polemik itu, Juru Bicara Pemerintah Aceh, Muhammad MTA, memberikan klarifikasi terkait pernyataan Bahlil.

Ia mengakui banyak warga merasa bingung karena situasi faktual di lapangan belum sejalan dengan informasi yang disampaikan Menteri ESDM.

“Pernyataan tersebut memicu ekspektasi tinggi di tengah masyarakat,” ujar MTA, Senin (8/12/2025).

Menurutnya, pada Senin sore suplai listrik Aceh di jaringan menengah baru mencapai 60–70 persen.
“Untuk Banda Aceh sendiri baru 35–40 persen yang menyala,” sebut MTA.

Pemulihan listrik di Banda Aceh sangat bergantung pada pasokan tegangan tinggi dari Arun. MTA memperkirakan jika suplai dari Arun pulih hari ini atau besok, jaringan di Banda Aceh dapat kembali normal karena infrastruktur tegangan rendah tidak mengalami kerusakan berat.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan ikuti saluran kami di Channel WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tutup