Listrik di Abdya Kembali Normal 100%, PLN: Insyaallah Nyala Terus

Blangpidie — PLN menyebut bahwa arus listrik di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) kini telah kembali normal 100 persen. Sebelumnya sudah hampir tiga pekan listrik di daerah tersebut mengalami pemadaman total.

Hal itu disebabkan oleh bencana banjir bandang dan longsor yang melanda sejumlah wilayah di Aceh mengakibatkan infrastruktur perlistrikan mengalami kerusakan.

Listrik mulai menyala di Abdya sejak Rabu (17/12) menjelang shalat Subuh.

Manager PLN ULP Blangpidie, Zafandilla mengatakan bahwa saat ini listrik di wilayah Abdya sudah kembali normal 100 persen.

“Alhamdulillah, Abdya sudah 100 persen,” kata Zafandilla yang dikonfirmasi wartawan, Rabu (17/12/2025).

Menurutnya, meskipun aliran listrik telah kembali normal di seluruh wilayah Abdya, namun, proses stabilisasi sistem kelistrikan Aceh secara menyeluruh masih terus dilakukan.

Ia menyebut upaya penormalan dilakukan bertahap untuk memastikan sistem benar-benar aman dan stabil.

“Insyaallah nyala terus. Saat ini masih dalam penormalan sistem kelistrikan Aceh secara bertahap,” ujarnya.

PLN, lanjut Zafan, terus memaksimalkan seluruh sumber daya yang ada agar sistem kelistrikan segera sepenuhnya normal. Ia juga meminta dukungan doa dari masyarakat agar proses pemulihan berjalan tanpa kendala berarti.

“Kami maksimalkan seluruh upaya agar sistem bisa segera normal. Mohon doa dari kawan-kawan, semoga semua berjalan lancar,” kata Zafan.

Terkait target penyelesaian penormalan sistem secara keseluruhan, Zafan menyebut PLN berupaya keras agar proses tersebut dapat dirampungkan dalam waktu dekat.

“Kalau untuk waktunya, kami terus berusaha agar dapat diselesaikan dalam minggu ini,” katanya.

Sebelumnya, Abdya mengalami pemadaman listrik total sejak bencana banjir dan longsor yang terjadi di sejumlah Kabupaten/kota di Aceh pada Rabu (26/12) lalu.

Akibat bencana hidrometeorologi tersebut sistem perlistrikan di Aceh mengalami kerusakan, sehingga sebagian wilayah listrik padam total, termasuk di kabupaten Abdya.

Kondisi tersebut berdampak luas pada aktivitas masyarakat, layanan publik, hingga perekonomian daerah, jaringan telekomunikasi lumpuh, serta memicu berbagai keluhan dari masyarakat setempat. (*)