Literasi Digital Lemah, RTIK Abdya Siap Edukasi Masyarakat tentang Bahaya Judi Online

Blangpidie, Acehglobal – Relawan Teknologi Informasi dan Komunikasi (RTIK) Aceh Barat Daya (Abdya) menyatakan siap memperkuat program literasi digital di tingkat akar rumput guna menghindari agar masyarakat tidak terjerumus dengan judi online.

Hal itu menyusul kebijakan Kementerian Sosial (Kemensos) Republik Indonesia yang mencoret ratusan penerima bansos di Abdya dari sistem akibat terdeteksi praktik judi online.

“RTIK Abdya hadir bukan untuk mendukung atau menyalahkan pihak tertentu, tapi untuk mengingatkan bahwa judi online adalah masalah serius,” ujar Ketua RTIK Abdya, Ayani Tursina, Kamis (18/9/2025).

“Ini tanggung jawab bersama, dan kami siap bersinergi dengan siapa pun demi melindungi masyarakat Abdya dari bahaya digital,” sambungnya.

Ayani Tursina menegaskan bahwa persoalan ini tidak boleh hanya dilihat dari sisi bantuan sosial yang dihentikan, tetapi lebih jauh menyangkut masa depan generasi muda dan kesehatan sosial masyarakat Abdya.

“Ketika judi online sudah menyentuh penerima bansos, itu artinya masalah ini bukan sekadar soal ekonomi, tapi sudah menjadi ancaman serius terhadap ketahanan keluarga dan moral masyarakat,” kata Ayani.

Menurutnya, penyalahgunaan rekening bansos untuk judi online menunjukkan masih rendahnya literasi digital di tengah masyarakat.

“Banyak warga belum mampu membedakan penggunaan teknologi untuk hal positif dengan jebakan digital yang merugikan,” jelasnya.

Menurut RTIK, sangat perlu gerakan bersama mulai dari jenjang sekolah, Gampong, hingga keluarga dalam mengedukasi bahaya judi online.

“Kami memandang perlu adanya gerakan bersama, mulai dari sekolah, gampong, hingga keluarga, untuk mengedukasi masyarakat tentang bahaya judi online. Jika tidak, yang rugi bukan hanya penerima bansos, tapi seluruh sendi kehidupan sosial,” jelasnya.

Ayani menambahkan bahwa edukasi akan diarahkan pada pemahaman penggunaan internet sehat, keamanan data pribadi, dan cara menghindari aplikasi judi online yang marak beredar. (*)