“Saya bukan meminta belas kasihan, tetapi saya hanya ingin melihat anak saya bisa senang meski dengan segala keterbatasannya,” ujar Syahrel dengan penuh harap.
Saat ini, Syahrel bekerja serabutan di desanya, sementara istrinya, Yeni, merupakan ibu rumah tangga yang mengurus keperluan rumah. Kehidupan mereka serba kekurangan, namun mereka selalu berusaha memberikan yang terbaik bagi anak-anak mereka.
Harapan besar kini terpendam di hati Syahrel dan keluarganya, agar Muhajir bisa memperoleh kendaraan yang memudahkan segala aktivitasnya dalam menempuh pendidikan sebagai santri di pondok pesantren Terpadu Jabar Tursina Al Adny, Kabupaten Nagan Raya.(*)
Halaman
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan ikuti saluran kami di Channel WhatsApp