Blangpidie — Penjualan bahan bakar minyak (BBM) eceran di Kecamatan Babahrot, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), kembali marak dengan harga yang melambung.
Kondisi ini menambah beban warga di tengah sulitnya akses BBM pasca banjir dan longsor yang melanda sejumlah wilayah Aceh pada Rabu (26/11).
Dalam beberapa hari terakhir, antrean panjang tampak mengular di hampir seluruh SPBU dan Pertashop di berbagai daerah.
Di sisi lain, warga juga menduga adanya praktik melangsir BBM, di mana oknum masyarakat ikut mengantre hanya untuk menjual kembali bahan bakar secara eceran dengan harga tinggi.
Menyikapi situasi tersebut, Muspika Kecamatan Babahrot mengeluarkan imbauan resmi kepada seluruh pedagang BBM eceran. Langkah ini diambil untuk menertibkan harga jual dan mencegah kenaikan yang dinilai tidak wajar.
Dalam imbauan tertanggal 10 Desember 2025 itu, Muspika menetapkan standar harga BBM eceran yang dijual dalam botol air mineral.
Untuk Pertalite, harga isi botol Aqua besar dipatok Rp20.000 dan botol Aqua sedang Rp10.000. Sementara Pertamax dijual Rp25.000 untuk botol Aqua besar dan Rp15.000 untuk botol Aqua kecil.
Pihak Muspika menegaskan aturan tersebut wajib dipatuhi seluruh pedagang BBM eceran di wilayah Babahrot. Mereka juga mengingatkan akan mengambil tindakan tegas jika imbauan itu tidak diindahkan.
Imbauan tersebut ditandatangani oleh unsur Muspika Babahrot, yakni Camat, Danramil, dan Kapolsek setempat. (*)
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan ikuti saluran kami di Channel WhatsApp
Tinggalkan Balasan