Tgk Irfandi mengatakan apabila proyek tersebut terus diperlambat akan berdampak kepada krisis pangan, serta perekonomian Aceh Utara menjadi memburuk.

“Ini juga merupakan tugas mulia dan utama karena menyangkut tentang misi penyelamatan roda perekonomian rakyat Aceh Utara di sembilan Kecamatan tersebut, bagaimana mencari solusi secepatnya sehingga rampung dalam tahun ini untuk mengairi 8.922 hektare sawah petani,” tutur Panglima Tani.(*)