GLOBAL SUBULUSSALAM – Pemerintah Kota Subulussalam bersama Badan Pertanahan Nasional (BPN) Perwakilan Kota Subulussalam akan membuka pelatihan pengukuran dan pemetaan partisipatif bagi perwakilan desa yang ada di daerah berjuluk Sada Kata.

Kepala Kantor BPN Perwakilan Kota Subulussalam, Heriansyah, S.SiT mengatakan kegiatan tersebut akan dikemas dalam bentuk Training of Trainer Mantri Tanah. Pelatihan ini juga menggandeng Earthworm Foundation sebagai instruktur atau trainer.

“Pelatihan akan dilaksanakan selama tiga hari, mulai 7 sampai dengan 9 Februari 2022. Kegiatan akan dilaksanakan di aula Kantor Bappeda, lapangan Sadakata dan sekitarnya,” ujar Heriansyah kepada awak media, Sabtu (29/1/2022).

Heri menjelaskan, pemetaan partisipatif merupakan sebuah metode pemetaan yang menjadikan masyarakat desa setempat, sebagai pelaku di wilayah pemetaannya dalam proses pengumpulan data dan analisis terkait problem dan isu di wilayah sekitar desa.

Nantinya, peserta akan dapat dibekali pengetahuan terkait identifikasi dan penggambaran fitur geospasial dengan menggunakan piranti dan teknologi pemetaan, sekaligus juga akan menjadi penentu dalam perencanaan pengembangan wilayah mereka sendiri.

“Dalam Undang-undang desa terdapat kalusul yang mengamanatkan hal ini, agar setiap desa memiliki batas wilayah yang jelas,” ujar Heriansyah.

Dengan adanya proses pemetaan partisipatif, Heri berharap dapat menumbuhkan semangat untuk menggali pengetahuan lokal, sejarah asal-usul, sistem kelembagaan setempat, pranata hukum setempat, identifikasi sumber daya alam yang dimiliki.

“Nantinya data-data yang dapat dijadikan acuan pengembangan wilayah setempat yang dipetakan juga akan tersedia secara lengkap,” demikian pungkas Heriansyah.

Pelatihan ini akan diisi oleh instruktur yang berasal dari praktisi pengukuran pertanahan BPN dan praktisi sosial Earthworm Foundation Indonesia yang telah berpengalaman, yaitu Heriansyah, Dimaswari Sefrizal, Arie Febiansyah Pasaribu, Mainul Sofyan dan Tengku Putro Intan Quratul Aini.(*)