Uni Eropa (UE) bereaksi atas tindakan Putin. Bahkan tindakan Putin disebut melanggar hukum internasional, integritas Ukraina, dan perjanjian gencatan senjata Minsk.

Sebelumnya, Badan Intelijen Luar Negeri Estonia menyebut Rusia kemungkinan akan melancarkan serangan militer terbatas. Serangan itu akan mencakup pemboman senjata rudal dan pendudukan “medan utama” di Ukraina.

“Saat ini, penilaian kami adalah bahwa mereka akan menghindari kota-kota dengan populasi besar, karena dibutuhkan banyak pasukan untuk mengendalikan daerah-daerah itu,” kata Direktur Jenderal Badan Intelijen Luar Negeri Estonia, Mikk Marran, dikutip Reuters pekan lalu.

Kemungkinannya, katanya kala itu, Rusia akan mengintensifkan pertempuran di wilayah yang hendak memisahkan diri dari Ukraina dan didukung Moskow.

“Eskalasi semacam itu sangat mungkin. Dan dengan cara ini, Rusia kemungkinan mendapat penyangkalan yang masuk akal dan menghindari sanksi,” kata Marran lagi.

“Jika Rusia berhasil di Ukraina, itu akan mendorongnya untuk meningkatkan tekanan di Baltik di tahun-tahun mendatang. Ancaman perang telah menjadi alat kebijakan utama bagi Putin.”

Konflik Rusia dan Ukraina diyakini sejumlah pengamat bisa memicu Perang Dunia ke-3 (World War 3). Mengutip, 19fortyfive, Dr. Robert Farley, pengajar studi keamanan dan diplomasi di The Patterson School di AS, memaparkan hal tersebut. (**)