Blangpidie, Acehglobal — Perayaan Maulid Nabi di Aceh selalu diwarnai dengan berbagai kegiatan keagamaan yang penuh makna. Salah satunya tradisi unik yang dilakukan di Mushalla Latifah Abdurrahman Al-Muhandi Rahimahallah, Gampong Alue Sungai Pinang, Kecamatan Jeumpa, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), yaitu Meudike.

Tradisi ini melibatkan pemuda, anak-anak, hingga orang tua dalam gerakan yang seragam dan bervariasi, menciptakan pemandangan yang indah dan unik.

Meudike sendiri salah satu bentuk penghormatan terhadap Nabi Muhammad SAW, di mana gerakan-gerakan dilakukan secara serempak.

Para peserta mengikuti arahan dari dua atau tiga khalifah yang membaca kitab berzanji, sementara masyarakat, baik di dalam maupun di luar mushalla, turut menyaksikan dan mengikuti dengan khusyuk.

Menurut Mukhlis, ketua pemuda Alue Sungai Pinang, melalui pesan WhatsApp kepada Aceh Global News, para pemuda yang ikut dalam Meudike diharuskan tampil kompak agar tradisi ini terlihat rapi dan menambah keindahan.

“Gerakan yang kompak ini tidak hanya membuat acara terlihat menarik, tapi juga mengajarkan kebersamaan dan cinta kepada Nabi Muhammad SAW”, ungkapnya, Sabtu Malam (19/10/2024).

Selain Meudike, masyarakat Aceh, termasuk di Alue Sungai Pinang, juga menggelar tausiah tentang sejarah kelahiran Nabi dan kegiatan zikir bersama.

Tradisi ini tidak hanya memperkuat iman, tetapi juga menjadi momen kebersamaan di mana masyarakat berkumpul untuk memperingati hari yang istimewa.

Usai pelaksanaan Meudike, warga setempat membagikan makanan kepada anak yatim dan para tamu undangan, menambah makna sosial dalam perayaan ini.

Tradisi ini, selain memperingati Maulid Nabi, juga mempererat hubungan antar warga, menciptakan suasana yang penuh kebahagiaan dan berkah.(*)