Simeuleu, Acehglobal — Perguruan Pencak Silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Cabang Simeulue gelar ujian kenaikan sabuk (hitam) bagi siswa tingkat I, pada Senin (13/11/2023)
Seni bela diri organisasi PSHT merupakan salah satu khasanah budaya bangsa Indonesia yang anggotanya menyebar di hampir seluruh wilayah di Indonesia dan juga luar negeri.
PSHT sendiri lahir pada tahun 1922 di Madiun, Jawa Timur. Karena perkembangannya yang sangat pesat organisasi pencak silat ini sudah tersebar di seluruh nusantara bahkan sampai ke benua Eropa dan Amerika.
PSHT Cabang Simeulue bertempat di Desa Lamamek, Kecamatan Simeulue Barat, telah didirikan sejak tahun 2017 lalu yang beranggotakan 5 orang warga dan 15 orang siswa.
Ketua PSHT Cabang Simeulue, Muhammad Jufri Anto mengatakan tujuan didirikannya PSHT di Simeulue yaitu supaya pemuda/i di Simeulue tidak buta akan budaya Indonesia dan membekali ilmu bela diri untuk generasi mudah Indonesia dimasa yang akan datang.
Selain itu, membentuk manusia yang berbudi luhur, agar tau mana yang benar dan mana yang salah, serta mendorong putra/i Simeulue masuk ke ajang perlombaan pencak silat Propinsi Aceh.
“Kegiatan pelatihan kita hari ini adalah ujian pengambilan sabuk (Hitam) pertama bagi siswa yang baru tergabung dan dengan tujuan menentukan kelas tingkatan sebelum menjadi warga. Tingkatan warga ketika sudah menyelesaikan pendidikan semasa menjadi siswa tingkat I, II, III, IV, V, dan sudah mendapatkan beberapa macam sabuk,” jelas Jufri Anto kepada Acehglobal, Senin (13/11/2023).