2. Periode Perkembangan Hadits di Masa Khulafa’ur Rasyidin

Masa selanjutnya dalam perkembangan Hadits adalah masa Khulafa’ur Rasyidin. Khulafa’ur Rasyidin adalah para Khalifah utama yang menjadi pemimpin Kaum Muslimin setelah wafatnya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam.

Masa ini berlangsung di zaman pemerintahan Abu Bakar, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, dan Ali bin Thalib, sekitar 11-40 Hijriyah.

Perkembangan Hadits pada masa Khulafa’ur Rasyidin ditandai dengan penyederhanaan periwayatan atau biasa dikenal dengan Taqlilur Riwayat. Hal ini dikarenakan pada masa Khulafa’ur Rasyidin, para Sahabat masih fokus dalam pemeliharaan penyebaran Al-Qur’an, sehingga periwayatan Hadits dipersingkat.

Pada masa Khulafa’ur Rasyidin penulisan sudah masuk ke fase harus disertai dengan sumpah dan saksi dari para sahabat ataupun yang mendengar Hadits tersebut langsung dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. Adapun untuk model penulisannya tetap seperti pada masa Rasulullah, yaitu catatan pribadi dalam bentuk Shahifah.

3. Periode Perkembangan Hadits di Masa Tabi’in

Tabi’in merupakan jamak dari bahasa Arab Tabi’ yang artinya pengikut. Menurut pengertiannya, Tabi’ adalah orang-orang beriman yang hidup dan berjumpa dengan para Sahabat Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, dan meninggal dalam keadaan Islam dan beriman.

Antara sahabat dan tabi’in terdapat perbedaan dari segi sulit tidaknya perkembangan Hadits. Para sahabat mengalam kesulitan dimana sahabat dihadapkan dengan pengumpulan Al-Qur’an yang juga bercampur dengan hadits.