BLANGPIDIE – Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (PC IMM) Abdya mendesak pemerintah setempat untuk transparan terkait pembangunan gedung perpustakaan baru yang kini menjadi sarang hantu.

Ketua PC IMM Abdya, Riko Juanda, mengatakan, gedung perpustakaan baru yang telah selesai dibangun sejak Juni 2022 itu, kini belum ditempati. Gedung tersebut kini kosong dan tidak terawat, bahkan kaca-kaca dan pintunya sudah mulai rusak.

“Kami dulu sempat berbangga kepada pemerintah bahwa harapan baru untuk perpustakaan baru sudah hadir di Abdya ini. Namun, sepertinya harapan itu melayang saja tanpa ada kejelasan,” kata Riko dalam keterangan tertulisnya, Rabu (27/9/2023).

Riko menilai, pemerintah tidak transparan terkait pembangunan perpustakaan tersebut. Anggaran yang besar, yaitu Rp9,8 miliar, tidak diiringi dengan pengawasan yang ketat.

“Gedung ini sepertinya tidak ada pengawasan sedikitpun, pemerintah melepaskan begitu saja tanpa ada pengawasan. Jika saja ada kendala kenapa bangunan yang belum selesai itu tidak dijaga kenapa bisa dibiarkan begitu saja,” kata Riko.

“Dan anggarannya juga sangat fantastik. Menurut kami pemerintah perlu transparan kepada masyarakat. Karena masyarakat juga harus tau uang mereka dibawa kemana dan dibeli apa saja,” sambungnya.

Riko juga mendesak pemerintah untuk segera memfungsikan gedung perpustakaan tersebut. Ia khawatir, jika dibiarkan, maka gedung tersebut akan semakin rusak dan menjadi sarang hantu.

“Kami harap pemerintah tidak tidur dengan hal ini. Jangan hanya membangun setengah-setengah tapi harus diselesaikan. Seolah-olah perpustakaan ini dibuat bukan untuk manusia, melainkan hanya untuk sarang hantu,” kata Riko.