Blangpidie, Acehglobal – Ribuan Keuchik (kepala desa) dan aparatur desa dari seluruh wilayah Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) menggelar aksi unjuk rasa di Kantor Badan Pengelolaan Keuangan Daerah (BPKD) Abdya, Senin (9/12/2024). Mereka menuntut pencairan sisa Alokasi Dana Gampong (ADG) Tahun Anggaran 2024.

Menanggapi aksi tersebut, Pj. Bupati Abdya, Sunawardi, hadir langsung untuk memberikan penjelasan. Didampingi Wakapolres Abdya Kompol Asyari Hendri, Kajari Bima Yudha Asmara, dan Kepala BPKD Fakhruddin, Pj Bupati Sunawardi menyampaikan bahwa pihaknya memahami aspirasi para pengunjuk rasa.

Sunawardi juga mengungkapkan tantangan besar terkait kondisi keuangan daerah yang mengalami defisit sebesar Rp17 miliar saat ia mulai menjabat pada Agustus 2024.

“Saya dilantik tanggal 11 Agustus 2024. Ketika saya sampai Abdya defisit 17 miliar. Biaya Panwaslih belum dibayar 4,5 miliar, gaji petugas kebersihan belum dibayar 3 miliar. Ini kondisi kita sekarang,” kata Sunawardi.

Sunawardi menjelaskan bahwa defisit anggaran salah satunya disebabkan oleh biaya besar yang dikeluarkan untuk pelaksanaan Pilkada serentak 2024. Meski demikian, ia mengapresiasi keberhasilan Pilkada yang berlangsung damai dan lancar.

“Pilkada tidak gratis. Biayanya mencapai lebih dari Rp35 miliar. Namun, kita patut bersyukur karena prosesnya berjalan sukses. Pemimpin baru juga sudah terpilih dan hanya tinggal menunggu pelantikan,” jelasnya.

Selain itu, ia menekankan bahwa keterbatasan anggaran tidak hanya berdampak pada ADG, tetapi juga pada dinas-dinas lainnya.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News