GLOBAL BLANGPIDIE – Dalam rangka menciptakan lingkungan bersih, indah, rapi, aman dan nyaman puluhan warga Gampong (Desa) Baharu, Kecamatan Blangpidie, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), bekerja bersih-bersih lingkungan dengan bergotong royong membersihkan saluran air, pada Jum’at (19/11/2021).

Kegiatan tersebut dipimpin langsung oleh Pj. Keuchik (Kepala Desa) Gampong Baharu, Nanda Saputra. Turut terlibat seluruh aparatur desa mulai dari Sekdes, Kaur sampai dengan para Kepala Dusun dalam gampong setempat.

“Warga membersihkan sedimen lumpur dan sampah sepanjang saluran pembuang utama, drainase, parit, selokan dan gorong-gorong yang ada dalam tiga dusun dengan volume hampir seribu meter,” kata Pj Keuchik Gampong Baharu, Nanda Saputra.

Ia menjelaskan, kegiatan gotongroyong ini sebetulnya dilakukan dengan sistem padat karya tunai desa (PKTD) dengan melibatkan puluhan warga sebagai pekerja. Hal itu, dilakukan karena mengingat adanya ketersediaan anggaran untuk kegiatan tersebut dalam APBG Desa.

“Warga setelah bekerja langsung diberi upah secara tunai berdasarkan jumlah volume panjang saluran air yang sudah dibersihkan,” ujar Nanda seraya dibenarkan oleh Sekdes, Zainal.

Nanda mengatakan, tujuan kegiatan pembersihan saluran tersebut untuk mengantisipasi agar tidak terjadinya bencana banjir yang disebabkan oleh tersumbatnya saluran air. Sehingga dengan demikian, air dapat mudah mengalir lancar.

“Kita bersihkan sampah dan ilalang serta memperbaiki saluran air sepanjang jalan utama dan memangkas rumput-rumput ditepi saluran agar terlihat lebih indah,” tuturnya.

Menurut Nanda, kegiatan gotongroyong itu dilakukan agar menumbuhkan kembali semangat warga dalam bekerjasama dan peduli terhadap lingkungan.

Apabila lingkungan bersih dan rapi tentunya akan nyaman ditempati dan mencegah datangnya penyakit apalagi saat ini masih dalam masa pendemi Covid-19.

Kata Nanda, semangat gotong royong merupakan budaya bangsa Indonesia yang wajib untuk dipertahankan dan dilsetarikan oleh masyarakat. Dengan bergotong royong semua pekerjaan akan menjadi lebih mudah.

“Budaya gotong-royong saat ini nyaris hilang di tengah masyarakat. Karenanya perlu ditumbuhkan kembali, terutama di kalangan anak-anak muda,” pungkasnya. (*)