Banda Aceh, Acehglobal — Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah (PWPM) Aceh menyambut baik keputusan Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menerima izin tambang dari pemerintah. Mereka optimis bahwa organisasi keagamaan ini akan mampu mengelola tambang dengan baik.

“Kami mendukung, karena Muhammadiyah memiliki kemampuan mengelola tambang secara baik dan bertanggung jawab,” ujar Arif Pribadi, Sekretaris PWPM Aceh kepada Antara di Banda Aceh, Jumat (2/8/2024).

Arif menjelaskan bahwa Muhammadiyah memiliki rekam jejak yang solid dalam pengelolaan berbagai bidang, seperti pendidikan, kesehatan, dan sektor lainnya. Ia yakin, Muhammadiyah juga akan mampu mengelola pertambangan sesuai dengan peraturan dan undang-undang yang berlaku, sambil tetap menjaga kelestarian lingkungan.

“Kami yakin Muhammadiyah akan menerapkan prinsip-prinsip Islam dalam pengelolaan tambang, sehingga memberikan manfaat bagi masyarakat dan lingkungan,” tambahnya.

Arif juga menyebut bahwa Muhammadiyah bisa menjadi contoh dalam pengelolaan tambang yang baik dan berkelanjutan di Indonesia, baik dari aspek lingkungan maupun manfaatnya kepada masyarakat.

Ia menuturkan, Muhammadiyah adalah organisasi besar yang memiliki banyak kader berpengalaman dalam industri pertambangan, serta memiliki jaringan yang luas. Dengan kontribusi dari kader-kader yang berpengalaman ini, Arif yakin pengelolaan tambang oleh Muhammadiyah akan berjalan dengan baik dan memberikan dampak positif bagi masyarakat dan negara.

Keputusan PP Muhammadiyah untuk menerima izin usaha pertambangan (IUP) ini diambil setelah melalui kajian, masukan, serta beberapa kali pembahasan dalam rapat pleno pada 13 Juli 2024. Kajian dan masukan tersebut datang dari berbagai ahli, termasuk ahli pertambangan, ahli hukum, ahli lingkungan hidup, serta majelis dan lembaga di lingkungan PP Muhammadiyah.

Untuk mengelola tambang ini, Muhammadiyah telah menunjuk Muhadjir Effendi sebagai ketua tim pengelola tambang. Dalam struktur kepengurusan PP Muhammadiyah, Menko PMK itu menjabat sebagai ketua bidang ekonomi, bisnis, dan industri halal.(*)