Blangpidie, Acehglobal – Rektor Universitas Teuku Umar (UTU) Meulaboh, Aceh Barat, Prof Dr Ishak Hasan, mengapresiasi langkah Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya (Pemkab Abdya) yang berhasil menurunkan angka kemiskinan di daerah tersebut.
Hal itu menyusul data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, angka kemiskinan di Abdya turun 2 persen. Jika pada 2024 tercatat 15,32 persen, kini menurun menjadi 13,30 persen pada tahun 2025.
“Kita mengapresiasi langkah Pemerintah Daerah Abdya dalam menurunkan angka kemiskinan di tahun 2025 ini,” ujar Prof Ishak kepada wartawan, Kamis (18/9/2025).
Menurutnya, ada sejumlah faktor yang mempengaruhi angka Kemiskinan turun di Abdya, di antaranya pertumbuhan ekonomi masyarakat melalui sektor perkebunan kelapa sawit rakyat.
Selain itu, sebut Prof Ishak, kondisi pasar lokal yang semakin bergeliat juga ikut mendorong ekonomi warga dan berdampak pada penurunan angka kemiskinan.
Kemudian, lanjutnya, program-program pemerintah daerah yang mulai gencar dilakukan oleh Bupati dan Wakil Bupati Safaruddin – Zaman Akli, seperti bantuan rumah dhuafa, hingga program-program lainnya yang menyentuh ekonomi rakyat, juga menjadi stimulus penurunan tingkat kemiskinan.
“Harapannya Bupati Safaruddin harus gencar untuk menjalankan program-program seperti ini, sehingga angka kemiskinan itu bisa ditekan,” katanya.
Prof Ishak menambahkan, meski belum mengetahui data ril statistik pertumbuhan ekonomi Abdya, ia merasakan geliat ekonomi daerah dengan julukan Breuh Sigupai itu mulai terasa. Masuknya bisnis ritel seperti Indomaret menurutnya juga ikut memberi efek positif.
“Intinya, harapan ke depan pak Bupati terus berkerja melakukan perbaikan pertumbuhan ekonomi di semua sektor, baik sektor pertanian, sektor kelautan dan perikanan, maupun juga sektor industri perdagangan. Semua sektor ini harus digenjot lah,” ujarnya.
Ia juga menyoroti pentingnya pembangunan kawasan pelabuhan Teluk Surin yang telah lama direncanakan. Menurutnya, keberadaan pelabuhan itu akan mendukung posisi Abdya yang dalam tata ruang ke-Acehan ditetapkan sebagai kawasan industri perdagangan. Apalagi, mengingat history Abdya sebagai pusat perdagangan Aceh di masa lalu.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan ikuti saluran kami di Channel WhatsApp
Tinggalkan Balasan