Lhoksukon – Perang antara Hamas Palestina dengan Israel di Jalur Gaza terus bergejolak, sehingga memakan korban ribuan nyawa warga sipil yang tak berdosa.
Menyikapi persoalan tersebut berbagai elemen ikut prihatin, termasuk dari Rabithah Thaliban Aceh (RTA) Kabupaten Aceh Utara.
Hal itu disampaikan oleh Koordinator Kajian Millenial RTA Aceh Utara Tgk. Aris Munandar yang ikut mengecam serta mendorong sebuah gerakan yang meminta Pemerintah Wajib Boikot Produk dari Israel.
“Kami sangat mendukung dan menyetujui hal tersebut, tapi dalam hal ini alangkah baiknya Pemerintah langsung terjun tangan untuk menyetop atau memboikot serta meminta adanya seruan dan ajakan yang dilakukan langsung oleh Pemerintah,” kata pria yang akrab disapa Tgk. Aris kepada media ini, Senin (30/10/2023).
Dikatakannya, pemberhentian masuknya produk dari Israel, untuk menekan Ekonomi Pemerintah Israel itu harus dari tangan Pemerintah langsung khususnya Aceh.
Tgk. Aris yang juga Ketua Bidang Gemantara Reaksi Cepat Kabupaten Aceh Utara berharap kepada Pemerintah dalam konteks perang antara Hamas dan Israel untuk mendukung atas munculnya sebuah gerakan Boikot produk Israel tersebut.
Menurutnya, munculnya gerakan boikot produk Israel dianggap sebagai bentuk protes damai untuk mengekspresikan ketidaksetujuan terhadap kebijakan Israel kepada Palestina.
Sebaliknya, ada pula pihak yang mendukung langkah – langkah pemerintah Israel dalam melindungi keamanan dan kedaulatan negaranya. Mereka melihat konflik ini sebagai bagian dari upaya Israel untuk mempertahankan diri dari ancaman terorisme dan serangan roket yang dilancarkan oleh kelompok – kelompok seperti Hamas.