GLOBAL BANDA ACEH – Juru Bicara Pemerintah Aceh, Muhammad MTA kembali menegaskan bahwa pembangunan rumah dhuafa oleh Pemerintah Aceh tidak mengutip biaya sepeserpun dari masyarakat yang menerimanya.

Karena, katanya rumah yang diberikan untuk kalangan tak mampu itu sifatnya gratis. Pembangunan rumah tersebut merupakan bentuk kepedulian Pemerintah Aceh terhadap rakyatnya.

MTA juga mengingatkan, masyarakat penerima bantuan rumah duafa tahun 2022 dari Pemerintah Aceh agar tidak mempercayai calo, dan memberikan biaya jika ada pihak mana pun yang meminta dengan dalih apa pun.

Ia mengatakan, tim verifikasi penerima bantuan dari Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Perkim) Aceh datang dengan disertai surat resmi.

“Tim validasi saat ini sedang mengecek langsung ke lapangan untuk memverifikasi data penerima,” ujar Muhammad MTA di Kantor Gubernur Aceh, Kamis (17/2/2022).

MTA berharap, masyarakat calon penerima rumah duafa agar tidak mudah percaya dengan orang atau pihak tertentu yang menjanjikan bisa mengurus rumah duafa.

Apabila ada pihak mengatasnamakan pemerintah atau lembaga lain yang melakukan kutipan uang, ia meminta calon penerima rumah duafa untuk tidak melayaninya karena itu penipuan.

“Bila ada pihak yang melakukan kutipan uang jangan layani, itu adalah tindak pidana dan apabila kita temukan kasus ini di lapangan, akan kita proses secara hukum. Siapa pun orangnya,” tegas MTA.

MTA menyebutkan, Pemerintah Aceh melalu Dinas Perkim akan membangun 7.811 unit rumah duafa tipe 36+ pada tahun 2022.

“Pembangunan ini menjadi salah satu fokus Pemerintah Aceh sebelum berakhir masa jabatan Gubernur Aceh, Nova Iriansyah,” pungkasnya. (*)