GLOBAL JAKARTA – Invasi Rusia ke Ukraina disebut Barat sudah dimulai. Presiden Rusia Vladimir Putin dilaporkan telah memerintahkan tentara ke dua wilayah pemberontak di Ukraina Timur yang didukung negaranya, Donetsk dan Lugansk.

Putin melakukan hal tersebut pasca mengakui kemerdekaan wilayah-wilayah itu dari Ukraina, Senin (21/2/2022). Ini merupakan “serangan” kedua Rusia setelah mencaplok Krimea dari Ukraina di 2014.

“Dari laporan, saya pikir kita sudah dapat mengatakan bahwa Putin telah mengirim tank dan pasukan. Dari situ dapat disimpulkan bahwa invasi ke Ukraina telah dimulai,” kata Menteri Kesehatan Inggris Sajid Javid dikutip CNBC Internasional, Selasa (2/2/2022).

Meski demikian, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden belum menggunakan kata invasi untuk langkah yang dilakukan Rusia.

Bagian timur Ukraina yang merupakan wilayah dekat perbatasan Rusia telah menjadi tempat pertempuran tingkat rendah antara separatis yang didukung Moskow dan pasukan pemerintah Ukraina selama delapan tahun.

Dalam wawancara dengan BBC Radio 4, Javid juga menyebut bahwa situasi yang terjadi antara Rusia dan Ukraina sama seriusnya dengan krisis rudal yang pernah terjadi di Kuba.

Seperti diketahui krisis rudal Kuba membawa dunia ke ambang perang nuklir pada 1962 yaitu ketika AS menciptakan blokade laut di sekitar Kuba.

Tujuannya adalah untuk mencegah Uni Soviet membawa pasukan militer ke pulau tempat membangun situs rudal nuklir. Oleh karena itu, menurut Javid masih ada waktu bagi Putin untuk memilih opsi diplomatik dan menarik kembali pasukan ke Rusia.