Blangpidie, Acehglobal — Yayasan Supremasi Keadilan Aceh (SaKA) menyatakan dukungan terhadap PT Ensem Abadi dalam rencana pembangunan Pabrik Minyak Kelapa Sawit (PMKS) di perkebunan rakyat Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), tepatnya di kawasan jalan 30 Kecamatan Kuala Batee.
“Kami dari SaKA sangat mendukung pembangunan PMKS milik perusahaan Ensem Abadi di kawasan itu agar harga pembelian Tandan Buah Segar (TBS) milik petani meningkat dengan bertambahnya pabrik,” ujar Ketua SaKA, Miswar kepada wartawan di Blangpidie, Selasa (11/2/2025).
Miswar menegaskan bahwa keberadaan PMKS tambahan milik swasta dari tiga menjadi empat ini akan sangat menguntungkan petani kelapa sawit di Kabupaten Abdya.
“Harga TBS di tingkat petani akan meningkat karena adanya persaingan harga di antara pabrik-pabrik kelapa sawit untuk mendapatkan TBS yang lebih banyak sebagai bahan baku,” jelasnya.
Selain itu, bertambahnya pabrik kelapa sawit di Kabupaten Abdya juga akan memberikan dampak positif pada penyerapan tenaga kerja lokal, sehingga dapat mengurangi tingkat pengangguran di daerah tersebut.
“Kami yakin bertambahnya PMKS di Abdya akan disambut baik oleh para petani yang memiliki kebun sawit, karena selain harga TBS yang bisa naik, juga dapat menyerap tenaga kerja lokal,” tambah Miswar.
Miswar juga berharap agar pengusaha lokal dapat bersaing secara sehat dan tidak menjegal upaya pembangunan PMKS milik PT Hanshem dikawasan jalan 30 itu.
“Kami berharap pihak pengusaha lokal jangan saling menjegal terhadap wacana pembangunan PMKS Ensem ini, tetapi bersainglah secara sehat tanpa harus memonopoli dalam berbisnis,” harapnya.
Dukungan penuh dari SaKA ini mencerminkan keinginan untuk menciptakan iklim bisnis yang kondusif dan menguntungkan bagi semua pihak.
Dengan adanya PMKS tambahan, diharapkan harga TBS kelapa sawit di daerah tersebut akan meningkat dan pengangguran berkurang, memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal.
“Kerjasama yang baik antara pemerintah, perusahaan, dan masyarakat sangat penting untuk mencapai kesejahteraan bersama, terutama para petani sawit,” tutup Miswar.(*)
Simak berita dan artikel lainnya di Google News
Tinggalkan Balasan