Sigli – Banjir yang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Pidie pada beberapa hari lalu menyebabkan ratusan hektar lahan sawah milik petani di wilayah setempat terancam gagal tanam.
“Semua bibit padi yang baru saja kami tanam sudah rusak tergerus banjir, situasi ini sering melanda wilayah kami, bahkan di beberapa titik lokasi memang sudah menjadi langganan banjir,” ungkap salah seorang petani di Gampong Sirong, Kecamatan Pidie, Suman (50), Jum’at (27/1/2023).
Suman mengharapkan agar Pemerintah dan Dinas terkait untuk dapat mencarikan solusi atas dampak banjir langganan yang menimpa sawah mereka setiap tahun itu.
“Walaupun kami sudah berupaya mewaspadai kondisi tidak menguntungkan ini, namun hal buruk seperti banjir tetap saja terjadi,” ujarnya.
“Mewakili sejumlah petani di lokasi ini, saya sangat berharap kepada pemerintah tolong carikan solusinya agar sawah kami tidak jadi sasaran banjir luapan lagi,” pinta Suman.
Hal senada juga disampaikan Keujrun Blang Wilayah Blang Nara Gampong Sirong, Raman (52). Ia mengatakan peristiwa banjir yang merendam sawah di kawasan Gampong Sirong dan sekitarnya bukan yang pertama kali dialami petani di daerah itu.
“Ya, kejadian seperti ini bukan yang pertama kami rasakan, sudah sangat sering kami harus mengelus dada, ketika banjir memenuhi sawah. Sama, hari ini pun kami harus bisa berlapang dada jika musim tanam akan gagal,” keluh Raman.
Raman menjelaskan, solusi awal untuk mencegah banjir di wilayah tersebut salah satunya dengan cara melakukan reboisasi (menanam pohon) di kawasan hulu sungai.
“Memang itu butuh waktu jangka panjang, atau bisa juga dengan melakukan normalisasi pada sejumlah saluran sekaligus membuat kolam- saluran untuk penampungan yang jelas,” tuturnya. (*)
Reporter : Nisa Karya | Editor : Salman