GLOBAL SIMEULUE – Tiga kapal yang sedang melakukan pengeboman ikan (Destructive fishing) di perairan laut Kabupaten Simeulue ditangkap pihak kepolisian setempat.

Hal itu disampaikan Kabid Humas Polda Aceh, Kombes Pol Winardy dalam keterangan persnya, Minggu (29/5/2022).

“Penangkapan tiga kapal itu dilakukan sejumlah personel Satpolairud Polres Simeulue dan turut dipimpin Kapolres AKBP Jatmiko, pada Sabtu (28/5/22) kemarin,” kata Winardy.

Winardy menjelaskan, ihwal keberadaan kapal tersebut berawal dari salah satu Personel Satpolairud Polres Simeulue menerima laporan dari Panglima Laut Kecamatan Teupah Barat bahwa diseputaran perairan Pulau Mincau ada tiga kapal pengebom ikan yang sedang beroperasi.

“Setelah menerima informasi itu, Kapolres Simeulue bersama anggota Satpolairud terjun langsung untuk mengecek kebenaran informasi yang dibantu Panglima Laut dan nelayan Pulau Teupah,” sambungnya.

Winardy melanjutkan, ketika sampai di TKP, ternyata benar ada tiga kapal yang sedang beroperasi, sehingga petugas mengejar dan memberi peringatan yang akhirnya berhasil memberhentikan kapal dan mengamankan delapan awak kapal tersebut.

“Dari tiga kapal tersebut di atas jumlah awak kapal, masing-masing adalah SL (36), MSL (24), BA (53), TU (59), SA (40), RA (59), ER (40), dan EL (24),” sebutnya.

“Mereka diduga sebagai pelaku pengebom ikan yang merupakan nelayan dari Sibolga, Sumatera Utara dan atas perbuatannya, mereka akan disangkakan dengan pasal Pasal 84 ayat (1) dan ayat (2) UU No 31 Tahun 2004 tentang Perikanan Jo Pasal 85 Jo Pasal 93 ayat (1 ) UU No 45 Tahun 2009 perubahan atas UU No 31 Tahun 2004 Tentang Perikanan Jo Pasal 98 UU No 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja. Dengan ancaman lima tahun penjara dan denda maksimal 2 milyar,” terang Winardy.

Saat ini, tambah Winardy, para awak kapal tersebut sudah diamankan di Polres Simeulue untuk proses hukum lebih lanjut.(*)