Sebagai contoh, untuk sepeda motor, sepeda kumbang, kendaraan bermotor roda tiga, dan skuter berkapasitas 50 cc hingga 250 cc dikenakan tarif sebesar Rp35.000.

Untuk pembayaran pajak tahun pertama, akan dikenakan tambahan berupa BBN KB, biaya administrasi Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (TNKB), serta biaya pengesahan dan penerbitan STNK.

Maka, rumus bayar pajak Tahun Pertama, sebagai berikut:

BBN KB: 10% harga jual motor
PKB: 2% nilai jual motor (NJKB)
SWDKLLJ: Rp35.000
Biaya administrasi TNKB: Rp100.000
Bea administrasi dan penerbitan STNK: Rp50.000 + Rp100.000

Setelah Tahun Pertama
SWDKLLJ : Rp143.000
PKB : 2% nilai jual mobil (NJKB)
Biaya administrasi: Rp50.000.

Contoh:

Misalnya Mira memiliki motor pertamanya dengan PKB tertera pada STNK sebesar Rp220.000. Sementara SWDKLLJ sebesar Rp35.000. Maka, cara menghitung pajak motornya adalah:

Tarif Pajak Kendaraan = NJKB x Koefisien x Tarif Pajak

= ((PKB/2) x 100) x 1 x 2%

= ((220.000/2) x 100) x 1 x 2%

= 11.000.000 x 1 x 2%

= Rp220.000.

Kemudian hasil perhitungan tarif pajak kendaraan tadi ditambah dengan SWDKLLJ. Maka, total pajaknya ialah Rp220.000 + Rp35.000 = Rp255.000.

Sedangkan cara menghitung pajak motor lima tahun adalah dengan:- SWDKLLJ: Rp35.000. PKB: 2% nilai jual motor. Biaya administrasi: Rp50.000. Biaya pengesahan STNK : Rp25.000. Biaya penerbitan STNK: Rp100.000. Biaya administrasi TNKB: Rp100.000.

Pajak Motor Lima Tahun

PKB Rp 500.000 + SWDKLLJ Rp35.000 + TNKB Rp100.000 + terbit STNK Rp100.000 + biaya administrasi Rp50.000 = Rp785.000 (lima tahun).