USK Sosialisasikan Program Desa Mandiri Peduli Gambut di Gampong Lhok Pawoh Abdya

USK Sosialisasikan Program Desa Mandiri Peduli Gambut di Gampong Lhok Pawoh Abdya

Laporan: Zikri | Editor: Salman
Fakultas Pertanian USK bersama DPPEG KLHK menggelar sosialisasi Program Desa Mandiri Peduli Gambut di Kantor Keuchik Gampong Lhok Pawoh, Kecamatan Manggeng, Abdya, Selasa (25/11/2025). Foto: Acehglobal/Zikri

AGN Logo | BLANGPIDIE – Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala (USK) bekerja sama dengan Direktorat Perlindungan dan Pengelolaan Ekosistem Gambut (DPPEG) Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) melaksanakan sosialisasi program Desa Mandiri Peduli Gambut (DMPG) di Gampong Lhok Pawoh, Kecamatan Manggeng, Selasa (25/11/2025).

Kegiatan itu merupakan aspirasi Anggota DPR RI Komisi XII, Irsan Sosiawan Gading, dan diikuti aparatur desa serta perwakilan masyarakat.

Acara tersebut turut dihadiri Keuchik Lhok Pawoh, Amiruddin, Sekdes Taufiq Amral, Sekcam Manggeng, Sekretaris Wilayah Petani Nasdem Aceh, Fadhli Ali, Dekan Fakultas Pertanian USK, Prof dr Ir Ashabul Anhar M.Sc, Deputi TLSDAB KLH, Eka Jatnika Arifin, serta Sekretaris Dinas Perkim LH Abdya, Dewi Marlina.

Dalam sambutannya, Sekdes Taufiq Amral mengatakan masyarakat Lhok Pawoh mayoritas bekerja sebagai nelayan, sementara sebagian lainnya petani, pedagang, dan buruh harian.

Ia berharap program DMPG mampu membuka peluang kerja bagi warga, terutama perempuan yang belum memiliki pekerjaan tetap.

“Insyaallah, dengan hadirnya desa mandiri peduli gambut di Gampong Lhok Pawoh, ibu-ibu yang nganggur bisa bekerja,” ujarnya.

Dekan Fakultas Pertanian USK, Prof Ashabul Anhar, menjelaskan bahwa program DMPG telah berjalan selama 10 tahun. Untuk Kabupaten Abdya, sosialisasi serupa sebelumnya pernah dilaksanakan di Gampong Ie Mirah Kecamatan Babahrot dan Padang Bak Jok Kecamatan Tangan-Tangan pada 2017.

Ia menyebut kawasan gambut terbesar di Aceh berada di wilayah Barat-Selatan, termasuk Abdya. Sementara Lhok Pawoh dinilai memiliki karakteristik khusus karena gambutnya berbaur dengan ekosistem mangrove.

“Kita harus jaga gambut agar tidak kering karena mudah terbakar. Yang penting, gambut tetap terjaga namun tetap bisa menghasilkan ekonomi untuk masyarakat,” katanya.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Perkim LH Abdya, Dewi Marlina, menyampaikan bahwa Lhok Pawoh baru saja diregistrasikan sebagai Program Kampung Iklim (Proklim) dan memperoleh nilai sekitar 82 dengan status Proklim Madya.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan ikuti saluran kami di Channel WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tutup